Kerusuhan politik kembali terjadi di Yaman, Jumat, dengan terjadinya bentrokan antara mereka para pendukung dan demonstran anti-pemerintah yang menuntut pengunduran diri Presiden Ali Abdullah Saleh.
Puluhan ribu aktivis anti-pemerintah berkumpul di ibukota Sana'a, dalam apa yang digambarkan sebagai salah satu demonstrasi terbesar sejauh ini.
Kantor berita Reuters melaporkan pendukung pemerintah juga hadir, tetapi jumlahnya jauh lebih kecil. Dikatakan beberapa perkelahian terjadi antara kedua kelompok.
Di Aden, kota pelabuhan di Yaman selatan, saksi mata mengungkapkan polisi menembakkan gas air mata dan tembakan peringatan guna membubarkan demonstran yang hendak merobek gambar Presiden Saleh. Protes juga dilaporkan terjadi di bagian lain Yaman.
Demonstran mengatakan mereka kecewa akibat korupsi yang merajalela dan pengangguran yang membubung. Yaman juga menghadapi masalah lain yaitu keringnya sumur-sumur air dan berkurangnya sumber minyak.
Sehari sebelumnya, Presiden berjanji mengadakan referendum konstitusi baru untuk memupuk reformasi yang demokratis. Pihak oposisi menolaknya, dengan mengatakan tawaran itu sudah terlambat.
Presiden Saleh telah berkuasa sejak kudeta militer tahun 1978 dan menyatakan ia tidak akan mundur sampai tahun 2013, ketika masa jabatannya berakhir.