Tautan-tautan Akses

Komentari Situasi Politik di Inggris dan Jerman, Musk Dipuji dan Dikecam


Elon Musk mendapat pujian dan juga kecaman (foto: dok).
Elon Musk mendapat pujian dan juga kecaman (foto: dok).

Pemimpin reformasi dari kelompok sayap kanan Inggris Nigel Farage dalam wawancara dengan BBC Sunday pada hari Minggu (5/1) membela Elon Musk setelah miliarder teknologi raksasa itu memposting di X bahwa Perdana Menteri Keir Starmer “terlibat dalam pemerkosaan di Inggris” ketika ia gagal menuntut geng pemerkosaan sebagai kepala Kejaksaan Kerajaan Inggris pada tahun 2008.

Musk dalam 24 jam terakhir ini menggunakan platform media sosial miliknya untuk menulis atau memasang pesan pihak lain sebanyak lebih dari 40 kali terkait “penganiayaan dan pemerkosaan anak.”

“Dalam kehidupan publik, ada hal-hal yang sulit disampaikan. Hal-hal ini disampaikan oleh kedua belah pihak dalam debat. Anda benar, Musk kebetulan orang terkaya di dunia. Tetapi fakta bahwa ia membeli Twitter, akhirnya menjadikan platform itu sebagai wahana di mana kita dapat melakukan debat terbuka yang layak tentang banya hal. Bahkan Facebook dan Meta kini menyesuaikan diri dengan dunia modern. Kebebasan berbicara kemali lagi! Kita mungkin melihat hal itu ofensif, tetapi ini sesuatu yang baik, bukan buruk."

Sebelumnya dalam konferensi “Reform UK” di East Midlands pada hari Jumat (3/1), Farage bahkan menyebut Musk sebagai “pahlawan” kebebasan berbicara, dan mengakui bahwa sang maestro teknologi itu akan menyumbangkan uang untuk “Reform UK.” Laporan surat kabar lokal menyebutkan jumlah potensi sumbangan Musk mencapai US$100 juta atau sekitar £80 juta, yang menurut Farage “agak berlebihan”.

Pemimpin populis ini telah sejak lama menjadi pendukung presiden terpilih Amerika Donald Trump, yang bahkan ikut dipuji Trump dalam salah satu rapat umum pada tahun 2020, ketika Trump berkampanye untuk masa jabatan kedua. Farage minggu lalu menyebut Trump sebagai “orang yang dibutuhkan dunia untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih aman dan lebih baik.”

Farage, yang membantu memperjuangkan keluarnya Inggris dari Uni Eropa, kemudian memenangkan kursi di parlemen dalam pemilihan umum Inggris tahun lalu. Hal ini menandai kemunculan “Reform UK” sebagai kekuatan baru dalam politik Inggris yang menekan suara konservatif dari sayap kanan.

Scholz Kecam Dukungan Musk pada Partai Sayap Kanan Jerman

Namun sebaliknya, Kanselir Jerman Olaf Scholz pada hari Minggu (5/1) mengutuk dukungan Elon Musk untuk partai sayap kanan Jerman menjelang pemilihan umum Jerman yang akan datang.

Scholz bereaksi setelah Musk – dalam sebuah artikel opini di surat kabar Jerman – menyebut Scholz sebagai “orang bodoh,” setelah pemerintahan koalisinya runtuh pada bulan November lalu, dan kemudian mendukung AfD.

Dalam sebuah acara kampanye pemilu di Berlin, Scholz mengatakan, “Hal yang krusial adalah bahwa Musk telah mendukung partai ekstremis sayap kanan dan seperti yang Anda lihat, tidak hanya bertindak ke arah ini di negara ini. Dan itu adalah sesuatu yang tidak hanya tidak kami setujui, saya menolaknya.”

Scholz menambahkan bukan hal yang baru bagi kaum sosial demokrat untuk membela diri terhadap para pengusaha kaya. Namun, yang baru adalah cara dan algoritme yang digunakan Musk untuk melakukannya.

Musk telah berulang kali mendukung AfD di X dan bahkan menulis bahwa AfD adalah “percikan harapan terakhir untuk negara ini” (Jerman).

Musk juga menghina Presiden Frank-Walter Steinmeier sebagai “tiran yang tidak demokratis”.

Lebih jauh Scholz mengomentari laporan bahwa ia berencana melangsungkan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Scholz menegaskan bahwa “klaim itu palsu. Kita tidak boleh melakukan ini.”

Scholz menggambarkan saingan politiknya dari partai kanan-tenan CDU, yang menyampaikan klaim soal pertemuan itu, sebagai “hal yang sangat tidak senonoh.” Namun Scholz menekankan bahwa ia tetap mencari solusi diplomatik dalam konflik Ukraina, dan tentunya berbicara dengan Putin, lewat telpon sekalipun.

Jerman akan menyelenggarakan pemilu parlemen dini pada 23 Februari mendatang setelah partai koalisi pimpinan Scholz runtuh pada bulan November karena perselisihan tentang bagaimana merevitalisasi ekonomi negara yang stagnan.

Wakil kanselir dan Menteri Ekonomi, Robert Habeck, juga memperingatkan Musk agar tidak terlibat dalam politik Jerman.

“Lepaskan cengkeraman Anda dari demokrasi kami, Tuan Musk!” kata Habeck dalam sebuah wawancara dengan majalah Spiegel.

“Kombinasi dari kekayaan yang sangat besar, kontrol atas informasi dan jaringan, penggunaan kecerdasan buatan dan kesediaan untuk mengabaikan aturan adalah serangan frontal terhadap demokrasi kita,” kata Habeck, kandidat kanselir dari Partai Hijau. [em/jm]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG