Reaksi para pemimpin politik terhadap keputusan Mahkamah Agung Amerika hari Jumat (24/6) yang membatalkan Roe v. Wade – keputusan yang melegalkan aborsi di Amerika – diperkirakan akan tetap sesuai garis partai. Partai Republik memuji keputusan itu sebagai hal yang benar, sementara Partai Demokrat membingkainya sebagai ajakan untuk melakukan tindakan pada tahun di mana Amerika bersiap melangsungkan pemilu sela.
Pemimpin Minoritas Senat Mitch McConnell dalam sebuah pernyataan menyebut keputusan itu “berani dan benar. Ini adalah kemenangan bersejarah bagi Konstitusi dan bagi mereka yang paling rentan dalam masyarakat.” Ia mengatakan pengadilan tinggi itu “telah mengkoreksi kesalahan hukum dan moral yang mengerkan,” dan membandingkannya dengan putusan Brown v Board of Education tahun 1954 yang melarang pemisahan di sekolah.
Mantan Wakil Presiden Mike Pence juga memuji keputusan itu, dengan mengatakan “hari ini Life Won (kehidupan menang.red). Dengan menjungkirbalikkan Roe v. Wade, Mahkamah Agung telah memberi awal baru bagi kehidupan rakyat Amerika, dan saya memuji mayoritas hakim yang memiliki keberanian atas keyakinan mereka.”
Di antara pemimpin partai Demokrat, Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer menyebut hari ini sebagai “salah satu hari paling gelap” yang pernah dialami Amerika. Ia mengatakan “jutaan dan jutaan perempuan Amerika telah dirampas haknya oleh Mahkamah Agung.”
Dengan memperhatikan suara pemilih, Schumer mengatakan “keputusan hari ini membuat kontras yang semakin jelas ketika mendekati pemilu November nanti. Pilih MAGA Partai Republik jika Anda ingin ada larangan aborsi nasional,” cuitnya. Atau pilih Demokrat yang akan bekerja untuk “melindungi hak perempuan untuk memilih.”
Ketua DPR Nancy Pelosi juga langsung berkomentar. Pelosi dengan wajah dingin mengatakan kepada wartawan “hak seorang perempuan untuk memilih dan kebebasan reproduksi ada dalam pemungutan suara November nanti.” Ia mengekspresikan keputusan Mahkamah Agung itu sebagai ajakan untuk bertindak.
Ia mengatakan, “Partai Republik sedang merencanakan larangan aborsi nasional. Mereka tidak dapat dibiarkan untuk menguasai mayoritas di Kongres, tetapi itulah tujuan mereka.”
Sejumlah tokoh lain Partai Demokrat menyampaikan pandangan serupa, antara lain Alexandria Ocasio-Cortez yang mencuit “... orang akan mati karena keputusan ini dan kami tidak akan berhenti hingga hak aborsi dipulihkan di Amerika.”
Senator Kristen Gillibrand dari negara bagian New York mencuit “ini adalah hari yang menyedihkan. Lebih dari separuh warga Amerika menjadi warga negara kelas dua, dilucuti hak konstitusional mereka atas privasi dan otonomi tubuhnya. Sistem peradilan kita tidak lagi mewakili kehendak rakyat Amerika, atau keadilan yang setara berdasarkan hukum."
Senator Tammy Duckworth dari negara bagian Illinois juga tidak dapat menyembunyikan kemarahannya. [em/pp]