Layanan taksi Uber setuju melindungi data pelanggan dan mengaudit penggunaan informasi pelanggan guna menyelesaikan keluhan yang diajukan pemerintah federal.
Menurut Komisi Perdagangan Federal pemerintah AS, Uber menipu pelanggan karena tidak mengamankan data perjalanan penumpang dan tidak memantau akses karyawan terhadap informasi tersebut.
Komisi Perdagangan itu hari Selasa mengatakan Uber memberitahu pelanggan pada tahun 2014 bahwa perusahaan itu menganut kebijakan tegas, mencegah karyawan tahu ke mana penumpang pergi, dan bahwa ada sistem yang memantau akses karyawan. Tetapi Uber menghentikan pemantauan itu kurang dari setahun kemudian.
Komisi itu mengatakan, perusahaan tersebut setuju berhenti salah mengartikan cara melindungi dan mengamankan data pelanggan.
Uber mengatakan memperkuat praktik keamanan privasi dan data dan akan terus berinvestasi dalam program keamanan. [ka/al]