Tautan-tautan Akses

Isu Iklim

China Berencana Bangun Bendungan PLTA Terbesar di Tibet

Peta Tibet, China, India dan Bangladesh.
Peta Tibet, China, India dan Bangladesh.

Bendungan PLTA itu diperkirakan akan mempengaruhi kehidupan jutaan orang di hilir sungai di India dan Bangladesh.

China telah menyetujui pembangunan bendungan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) terbesar di dunia. Hal itu menandai dimulainya proyek ambisius di tepi timur dataran tinggi Tibet yang dapat berdampak pada jutaan orang di hilir India dan Bangladesh.

Menurut perkiraan yang diberikan oleh Power Construction Corp of China pada 2020, bendungan yang akan berlokasi di bagian hilir Sungai Yarlung Zangbo tersebut, dapat menghasilkan 300 miliar kilowatt-jam (kWh) listrik setiap tahunnya.

Kapasitas PLTA itu lebih dari tiga kali lipat kapasitas bendungan Tiga Ngarai (Three Gorges Dam) di China tengah, yang saat ini merupakan bendungan terbesar di dunia dengan kapasitas pembangkitan sebesar 88,2 miliar kWh.

Proyek tersebut akan memainkan peran utama dalam memenuhi tujuan puncak karbon dan netralitas karbon di China, menstimulasi industri terkait seperti teknik, dan menciptakan lapangan kerja di Tibet, kata kantor berita resmi Xinhua, Rabu (25/12).

Salah satu bagian dari air terjun Yarlung Zangbo memiliki ketinggian dramatis sekitar 2.000 meter dalam jarak pendek 50 kilometer, menawarkan potensi pembangkit listrik tenaga air yang sangat besar dan tantangan teknis yang unik.

Pengeluaran untuk pembangunan bendungan, termasuk biaya teknik, juga diperkirakan melebihi biaya pembangunan bendungan Tiga Ngarai, yang menelan biaya 254,2 miliar yuan, atau sekitar Rp 564,7 triliun. Angka itu termasuk pemukiman kembali 1,4 juta orang yang terpaksa mengungsi dan jumlah ini empat kali lipat dari perkiraan awal sebesar $7,8 miliar (setara Rp 126 triliun).

Pihak berwenang belum memberi perkiraan berapa banyak orang yang akan tergusur oleh proyek Tibet dan bagaimana hal itu akan berdampak pada ekosistem lokal, salah satu ekosistem terkaya dan paling beragam di dataran tinggi tersebut.

Namun menurut para pejabat China, proyek pembangkit listrik tenaga air di Tibet, tidak akan berdampak besar terhadap lingkungan atau pasokan air di hilir. Menurut China, proyek itu memiliki lebih dari sepertiga potensi pembangkit listrik tenaga air di China,

Meskipun demikian, India dan Bangladesh telah menyampaikan kekhawatirannya mengenai bendungan tersebut, karena proyek tersebut berpotensi mengubah tidak hanya ekologi lokal tetapi juga aliran dan arah aliran sungai di hilir.

Yarlung Zangbo menjadi sungai Brahmaputra saat meninggalkan Tibet dan mengalir ke selatan menuju negara bagian Arunachal Pradesh dan Assam di India dan akhirnya ke Bangladesh.

China telah memulai pembangkit listrik tenaga air di hulu Yarlung Zangbo, yang mengalir dari barat ke timur Tibet. Negara itu merencanakan lebih banyak proyek di hulu. [ft/es]

Sawit Indonesia Dicermati Pasca Penundaan UU Anti-Deforestasi Uni Eropa

Sawit Indonesia Dicermati Pasca Penundaan UU Anti-Deforestasi Uni Eropa
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:28 0:00

Usai penundaan pemberlakuan UU Anti-Deforestasi Uni Eropa (EUDR) hingga akhir 2025, organisasi lingkungan mengkhawatirkan berlanjutnya penggundulan hutan di Indonesia. Mereka pun mendorong perbaikan tata kelola sawit di Indonesia, mengikuti standar Uni Eropa.

Penggunaan Batu Bara Capai Rekor Baru pada 2024

Sebuah tongkang yang mengangkut batu bara sedang bersandar untuk menurunkan muatan batubara di PLTU Suralaya, Cilegon, Banten, 31 Oktober 2023. (Foto: Ronald Siagian/AFP)
Sebuah tongkang yang mengangkut batu bara sedang bersandar untuk menurunkan muatan batubara di PLTU Suralaya, Cilegon, Banten, 31 Oktober 2023. (Foto: Ronald Siagian/AFP)

Penggunaan batu bara bergantung pada China, yang selama seperempat abad terakhir telah mengonsumsi batu bara 30 persen lebih banyak dibandingkan gabungan negara-negara lain di dunia.

Badan Energi Internasional (International Energy Agency /IEA) mengatakan pada Rabu (18/12) bahwa penggunaan batu bara dunia akan mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada 2024, tahun yang pasti akan menjadi tahun terpanas dalam sejarah.

Meskipun ada seruan untuk menghentikan pembakaran bahan bakar fosil paling kotor yang menyebabkan perubahan iklim, badan pengawas energi tersebut memperkirakan permintaan batu bara global akan mencapai rekor tertinggi selama tiga tahun berturut-turut.

Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global harus dikurangi secara drastis untuk membatasi pemanasan global guna menghindari dampak bencana terhadap Bumi dan umat manusia.

Sebelumnya pada Desember, pemantau iklim Uni Eropa Copernicus mengatakan 2024 “pasti” akan menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat – melampaui rekor yang dicetak tahun lalu.

Diterbitkan pada Rabu, laporan “Batu bara 2024” IEA memperkirakan penggunaan batu bara dunia akan mencapai puncak pada 2027 setelah mencapai 8,77 miliar ton pada tahun ini.

Namun hal ini bergantung pada China, yang selama seperempat abad terakhir telah mengonsumsi batu bara 30 persen lebih banyak dibandingkan gabungan negara-negara lain di dunia, kata IEA.

Meningkatnya permintaan listrik di China merupakan pendorong paling signifikan di balik peningkatan tersebut, dengan lebih dari sepertiga batu bara yang dibakar di seluruh dunia dikarbonisasi di pembangkit-pembangkit listrik di negara tersebut.

Permintaan China Tembus Rekor Baru

Meskipun Beijing telah berupaya melakukan diversifikasi sumber listriknya, termasuk perluasan besar-besaran penggunaan tenaga surya dan angin, IEA mengatakan permintaan batu bara China pada tahun masih akan mencapai 4,9 miliar ton – yang merupakan rekor baru.

Meningkatnya permintaan batu bara di China, serta di negara-negara berkembang seperti India dan Indonesia, mengimbangi penurunan yang terus terjadi di negara-negara maju.

Namun penurunan tersebut melambat di Uni Eropa dan Amerika Serikat. Penggunaan batu bara di kedua wilayah itu diperkirakan akan menurun masing-masing sebesar 12 dan lima persen, dibandingkan dengan 23 dan 17 persen pada 2023.

Dengan kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih dalam waktu dekat banyak ilmuwan khawatir bahwa kepemimpinan Trump yang kedua akan melemahkan komitmen iklim negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Trump berulang kali menyebut perubahan iklim adalah "hoaks."

Penambangan batu bara juga mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan mencapai produksi sebesar sembilan miliar ton untuk pertama kalinya, kata IEA. Produsen utama batu bara dunia, yaitu China, India dan Indonesia semuanya mencatat rekor produksi baru. [ft/rs]

Kanada Tunda Tercapainya Target Jaringan Listrik Nol Bersih Selama 15 Tahun

Kabel listrik yang memanjang hingga ke Quebec terlihat di Pembangkit Listrik Hidroelektrik Churchill Falls di Newfoundland, Kanada, pada Juli 2007. (Foto: Reuters/Greg Locke)
Kabel listrik yang memanjang hingga ke Quebec terlihat di Pembangkit Listrik Hidroelektrik Churchill Falls di Newfoundland, Kanada, pada Juli 2007. (Foto: Reuters/Greg Locke)

Kanada merilis Regulasi Listrik Bersih (CER) pada Selasa (17/12) yang bertujuan untuk menciptakan jaringan listrik dengan emisi nol bersih pada tahun 2050, mundur 15 tahun dari target semula yaitu tahun 2035.

Ottawa merevisi targetnya setelah menerima masukan dari beberapa provinsi dan pelaku industri energi, yang mengatakan bahwa rancangan peraturan CER akan membuat pasokan listrik di Kanada kurang dapat diandalkan, lebih mahal dan berisiko menimbulkan aset-aset terlantar, kata para pejabat pemerintah dalam keterangan pers.

Sejauh ini, Kanada telah menghasilkan 85% pasokan listriknya dari sumber-sumber bersih seperti tenaga air, angin dan surya. Akan tetapi, regulasi yang menjadi tidak seambisius sebelumnya itu akan membuat negara itu semakin sulit memenuhi target iklimnya untuk memangkas emisi karbon sebesar 45-50% di bawah level emisi tahun 2005 pada tahun 2035 mendatang.

“Menurut saya kita tidak mengurangi ambisi dalam hal dekarbonisasi jaringan, tapi kami tahu dari hasil konsultasi bahwa diperlukan lebih banyak fleksibilitas,” kata Menteri Sumber Daya Alam Kanada Jonathan Wilkinson dalam wawancaranya dengan Reuters.

Regulasi yang sudah difinalisasi itu akan memangkas hampir 181 megaton emisi karbon kumulatif dari jaringan listrik antara tahun 2024 dan 2050, sementara dalam rancangan sebelumnya emisi yang akan dipangkas mencapai 342 megaton per pertengahan abad ini.

Target sebelumnya untuk membatasi emisi dari setiap unit pembangkit listrik hingga 30 ton karbon per gigawatt jam dilonggarkan menjadi 65 ton per gigawatt jam. Fasilitas pembangkit listrik juga akan diperkenankan mengeluarkan emisi tambahan sebesar 35 ton per gigawatt jam jika mereka menggunakan kredit pengimbang emisi.

Kelonggaran lainnya yaitu fasilitas pembangkit listrik diharapkan dapat mematuhi batas emisi tahunan, bukan standar kinerja yang ketat, yang harus dipenuhi setiap saat.

Fasilitas pembangkit listrik bantuan yang tidak menyalurkan listriknya ke dalam jaringan, seperti yang dioperasikan oleh beberapa perusahaan pasir minyak di Alberta utara, tidak terikat oleh CER.

Provinsi penghasil minyak dan gas utama Kanada, Alberta, dengan tegas menentang draf CER dan mengatakan bahwa regulasi yang sudah difinalisasi juga masih tidak masuk akal dan mengganggu yurisdiksi provinsi. Alberta berencana mengajukan banding atas peraturan tersebut ke pengadilan.

Iklim dan Minimnya Pekebun Muda Menekan Pasokan Pohon Natal
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:51 0:00

“Kami akan mengusulkan solusi alternatif yang lebih cepat dan lebih murah, yang melibatkan pemerintah federal untuk sepenuhnya menghentikan segala upaya untuk mengatur atau mencapuri tata Kelola Alberta atas jaringan listrik provinsi kami,” kata pemerintah Alberta dalam pernyataan tertulisnya.

Menurut Scott MacDougall, direktur program kelistrikan di Pembina Institute, mengatakan bahwa regulasi CER yang sudah difinalisasi sebenarnya realistis dan dapat dicapai, meskipun sangat berbeda dari draf pertama yang diterbitkan pada tahun 2023.

“CER menawarkan serangkaian acuan yang menentukan kapan (emisi nol bersih) akan tercapai dan akan membantu memacu investasi industri energi,” kata MacDougall. [rd/ab]

Hijaukan Bumiku, Birukan Langitku

Komunitas HBBL berkumpul untuk membuat cairan ekoenzim. (Foto: HBBL)
Komunitas HBBL berkumpul untuk membuat cairan ekoenzim. (Foto: HBBL)

Pada tahun ajaran 2024-2025, Indonesia mulai menerapkan Kurikulum Merdeka di sekolah-sekolah, yang mencakup Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Salah satu kurikulum P5 adalah Gaya Hidup Berkelanjutan untuk mengangkat gaya hidup ramah lingkungan. Bagaimana penerapannya di sekolah-sekolah?

Gaya hidup berkelanjutan mulai diajarkan di sekolah-sekolah dari SD hingga SMA di Indonesia. Namun sebelum adanya kurikulum untuk para siswa, sebenarnya bagi sebagaian masyarakat Indonesia telah mempelajari cara hidup yang ramah lingkungan, misalnya dengan memanfaatkan sampah rumah tangga atau yang dikenal dengan eco-enzym.

Tini Soeharsono (64) mengenal cairan eko enzim dengan berbagai manfaat itu, dari seorang asal Thailand, Doktor Roshukon. Dari sanalah pengetahuan tentang cairan hasil pengawetan dari limbah kulit buah-buahan dan sayuran, disebarkan ke komunitasnya di perumahan Bintaro, Jakarta Selatan.

Tini Soeharsono sedang mengajar di salah satu SMA. (Foto: pribadi)
Tini Soeharsono sedang mengajar di salah satu SMA. (Foto: pribadi)

“Jadi, begitu mendapatkan ilmu itu langsung praktek, lalu ketagihan karena tahu manfaatnya, otomatis jadi berbagi dengan orang lain, mengajak mereka untuk mengerti tentang pendidikan lingkungan,” jelasnya kepada VOA.

Pengajaran mengenai lingkungan ini berkembang cepat di perumahannya yang terdiri dari kluster-kluster. Satu kluster yang diketuainya sejak Maret 2021 yaitu Kluster Kasuari, mencakup 350 Kepala Keluarga (KK).

“Tiap tahun pengembang Bintaro mengadakan lomba lingkungan, kini sudah banyak kluster yang peduli akan lingkungan. Jadi dalam dua tahun ini pesertanya makin banyak dan pemenangnya pada umumnya adalah kluster-kluster yang sudah membuat eko-enzim,” tambahnya.

Sebenarnya, apa yang disebut eko-enzim sehingga menjadi cairan serba guna? Doktor Ir. Jarot Wijanarko, MPd. seorang pegiat dan pendiri Eko Enzim Nasional menjelaskan, kata eco dari ekologi atau lingkungan dan enzim adalah “Hasil pengawetan (fermentasi) dari kulit buah-buahan, dicampur dengan gula dan air, diawetkan selama tiga bulan. Itu menjadi cairan yang mengandung vitokimia, probiotik, enzim dan asam organik. Nah, empat unsur utama inilah yang membuat eko enzim memiliki banyak khasiat seperti disinfektan, pembersih dan pengobatan luar untuk luka,” jelasnya.

DR.Ir.Jarot Wijarnarko, MPd,-peggiat dan pendiri ekoenzim Nasional. (Foto: pribadi)
DR.Ir.Jarot Wijarnarko, MPd,-peggiat dan pendiri ekoenzim Nasional. (Foto: pribadi)

Alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 1987 itu juga membagi-bagikan eko-enzim di kluster-kluster komunitasnya dengan gratis.

Kepada VOA ia menambahkan, “Jadi di Indonesia di semua kabupaten ada pegiat ekoenzim. Tujuannya secara nasional orang mengolah sampahnya masing-masing terutama sampah organik ya… dan cairan eko enzim itu dibagi-bagikan.”

Seorang anggota lingkungannya, Muhammad Ramadhona merasa memperoleh manfaat mengikuti kursus komunitas tentang lingkungan ini.

“Sebagai masyarakat modern, sangat disarankan dapat mengoleh limbah sayuran dan buah-buahan sebagaimana kita tahu, hampir di setiap TPA, sampah menjadi masalah. Mengolah limbah buah dan sayur dapat mengurangi emisi karbon gas metana yang 80 kali lebih berbahaya dibanding CO2,” ujar Ramadhona.

Upaya Tini Soeharsono dan Doktor Ir. Jarot itu menarik perhatian pihak sekolah-sekolah, yang mengajarkan para siswanya mengenai lingkungan dan gaya hidup berkelanjutan. Salah satu sekolah itu adalah SMA Plus Pembangunan Jaya, Bintaro, Tangerang Selatan.

Menurut kepala sekolah itu, Endang Wahyuningsih, sebelum disarankan pemerintah melalui kurikulum Merdeka, sekolah yang dipimpinnya telah memberikan mata pelajaran yang bermanfaat bagi lingkungan hidup.

Endang Wahyuningsih, Kepala Sekolah SMA Plus Pembangunan Jaya Jakarta. (Foto: pribadi)
Endang Wahyuningsih, Kepala Sekolah SMA Plus Pembangunan Jaya Jakarta. (Foto: pribadi)

“Kami merasa bahwa sekolah bertanggung jawab untuk mengajak anak-anak peduli pada lingkungan sekitarnya. Jadi kami mengintegrasikan materi lingkungan itu di mata pelajaran.”

Dengan motto “Hijaukan Bumi dan Birukan Langit” (HBBL), Tini Soeharsono tidak hanya mengajarkan mengenai eko enzim kepada para siswa, namun juga kepada guru-guru sekolah yang untuk selanjutnya diturunkan kepada para siswa mereka.

Sekolah seperti SMA Plus Pembangunan Jaya yang memiliki pusat sains, kata Endang, juga mengajarkan apa yang disebut muatan lokal dengan lokakarya ilmu pengetahuan dan lingkungan.

“Jadi kami siapkan modul untuk para siswa, misalkan bagaimana cara bercocok tanam di lahan yang terbatas dengan sistem hidroponik. Nah kemudian ada juga materi tentang eko enzim, akhirnya bertemulah dengan bu Tini dari HBBL,” tambah Endang.

Hijaukan Bumi, Birukan Langit
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:06:30 0:00

Menurut Endang, para siswa senang dengan praktek lingkungan semacam itu, terutama ketika menunggu hasil panen cairan eko enzim setelah tiga bulan diawetkan. Cairan serba guna yang bermanfaat itu digunakan untuk membersihkan di sekolahnya.

Sementara Tini Soeharsono di lingkungannya yang dikenal dengan komunitas relawan bumi Bintaro, mengembangkan eko enzim yang tidak hanya sebatas untuk cairan pembersih rumah tangga, namun juga menjadi produk olahan seperti sabun dan krim kulit. Produk-produk itu disebut produk turunan dari eko enzim, yang boleh dijual. [ps/lt]

Prancis Akan Berlakukan Jam Malam di Mayotte

Sebuah bukit yang hancur di wilayah Prancis Mayotte di Samudra Hindia, akibat hantaman Siklon Chido yang menyebabkan kerusakan besar di kawasan tersebut, Minggu, 15 Desember 2024. (Medecins du Monde via AP)
Sebuah bukit yang hancur di wilayah Prancis Mayotte di Samudra Hindia, akibat hantaman Siklon Chido yang menyebabkan kerusakan besar di kawasan tersebut, Minggu, 15 Desember 2024. (Medecins du Monde via AP)

Prancis mengatakan akan memberlakukan jam malam di Mayotte, pulau di Samudera Hindia, mulai Selasa malam, setelah teritori seberang laut Prancis itu hancur oleh topan yang dikhawatirkan menewaskan ratusan orang.

Menurut data resmi terbaru, 21 orang dipastikan telah tewas akibat Siklon Chido yang menerjang pulau tersebut dan kepulauan sekitarnya pada akhir pekan lalu.

Tetapi pihak berwenang khawatir bahwa ratusan, bahkan mungkin ribuan, orang yang tewas, begitu jumlah korban yang sebenarnya terungkap, setelah puing-puing dibersihkan dan jalan-jalan dibuka kembali.

Pusat-pusat layanan kesehatan hancur, layanan listrik dan ponsel terputus, bandara ditutup untuk penerbangan sipil, dan ada kekhawatiran yang meningkat mengenai cara mengamankan pasokan air minum.

Siklon Chido merupakan yang terbaru dari serangkaian badai yang terjadi di seluruh dunia yang dipicu oleh perubahan iklim, kata para pakar.

Jam malam mulai dari pukul 22.00 hingga pukul 4.00 waktu setempat diberlakukan sebagai langkah keamanan untuk mencegah penjarahan, kata kementerian dalam negeri Prancis.

Hancur Sepenuhnya

Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang memimpin rapat mengenai krisis itu pada Senin malam, telah mengatakan bahwa situasi di sana merupakan “tragedi” dan berjanji akan mengunjungi Mayotte dalam beberapa hari mendatang.

Menteri Dalam Negeri Bruno Retailleau, yang pada Senin menjadi pejabat tinggi pertama Prancis yang mengunjungi pulau itu setelah badai, mengatakan, Mayotte telah “benar-benar hancur,” dengan 70 persen warganya terdampak.

“Korbannya akan besar; terlalu besar,” kata Retailleau memperingatkan.

Polisi membersihkan jalan di wilayah Prancis Mayotte di Samudra Hindia, setelah pulau itu dilanda topan terburuk dalam hampir satu abad, dalam foto yang tidak bertanggal dan dirilis pada Selasa, 17 Desember 2024. (Ministere de l'Interieur/Gendarmerie Nationale via AP)
Polisi membersihkan jalan di wilayah Prancis Mayotte di Samudra Hindia, setelah pulau itu dilanda topan terburuk dalam hampir satu abad, dalam foto yang tidak bertanggal dan dirilis pada Selasa, 17 Desember 2024. (Ministere de l'Interieur/Gendarmerie Nationale via AP)

Ia mengumumkan kedatangan “dalam beberapa hari lagi” 400 polisi bersenjata tambahan untuk memperkuat 1.600 polisi bersenjata dan polisi yang hadir di kepulauan itu, sambil merinci bahwa “tidak ada penjarahan” sejauh ini.

Siklon “luar biasa” itu diperkuat oleh aliran air Samudera Hindia yang hangat, kata pakar meteorologi Francois Gourand dari layanan cuaca Meteo France kepada kantor berita AFP.

Mayotte adalah wilayah termiskin Prancis. Diperkirakan sepertiga populasinya tinggal di daerah-daerah kumuh, dengan rumah-rumah beratap lembaran seng tipis yang tidak memberi perlindungan berarti terhadap badai.

“Kami mulai kehabisan air. Di bagian selatan, tidak ada air mengalir selama lima hari,” kata Antoy Abdallah, warga Tsoundzou di ibu kota teritori itu, Mamoudzou. “Kami terputus sama sekali dari dunia,” keluh lelaki berusia 34 tahun itu.

Rumah-rumah yang hancur di wilayah Prancis Mayotte di Samudra Hindia, setelah pulau itu dihantam oleh topan terburuknya dalam hampir satu abad, dalam foto tidak bertanggal yang dirilis Selasa, 17 Desember 2024. (Ministere de l'Interieur/Gendarmerie Nationale via AP)
Rumah-rumah yang hancur di wilayah Prancis Mayotte di Samudra Hindia, setelah pulau itu dihantam oleh topan terburuknya dalam hampir satu abad, dalam foto tidak bertanggal yang dirilis Selasa, 17 Desember 2024. (Ministere de l'Interieur/Gendarmerie Nationale via AP)

Sebagian besar penduduk Mayotte adalah Muslim. Menurut ajaran Islam, mayat harus segera dimakamkan, yang berarti sebagian dari mayat itu mungkin tidak pernah dihitung.

Memperkirakan jumlah korban juga semakin rumit karena imigrasi ilegal ke Mayotte, khususnya dari Kepulauan Komoro di sebelah utaranya, yang berarti banyak warganya yang tidak tercatat resmi.
Secara resmi, Mayotte memiliki 320 ribu warga tetapi pihak berwenang memperkirakan mungkin ada 100 ribu hingga 200 ribu orang lagi, dengan memperhitungkan imigran ilegal.

Ousseni Balahachi, seorang mantan perawat, mengatakan, sebagian orang tidak berani keluar mencari bantuan, “karena khawatir ini akan menjadi perangkap” yang dirancang untuk menyingkirkan mereka dari Mayotte.

Banyak orang yang bertahan tinggal “hingga saat-saat terakhir” ketika ternyata sudah terlambat untuk menghindari topan tersebut, lanjutnya. [uh/jm]

Polusi Kabut Asap Beracun di Pakistan Semakin Parah

Polusi Kabut Asap Beracun di Pakistan Semakin Parah
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:07 0:00

Kualitas udara di Pakistan memburuk pada musim dingin dan telah mencapai tingkat berbahaya yang menyebabkan gangguan kesehatan pada banyak warga. Menurut pakar, masalah polusi udara ini muncul setiap musim dingin dan terus bertambah parah sehingga memerlukan solusi jangka panjang.

Hadapi Perubahan Iklim, Kopenhagen Bangun Terowongan dan Taman ‘Spons’

ILUSTRASI - Suasana di Pelabuhan Kopenhagen, Swedia, 13 Desember 2024. (Ritzau Scanpix/Thomas Traasdahl/via REUTERS)
ILUSTRASI - Suasana di Pelabuhan Kopenhagen, Swedia, 13 Desember 2024. (Ritzau Scanpix/Thomas Traasdahl/via REUTERS)

Terowongan Kalvebod Brygge dirancang untuk menampung air hujan dalam jumlah besar secara mendadak, yang secara statistik hanya akan terjadi setiap 100 tahun sekali, yang juga memicu terjadinya banjir “sekali dalam seabad”.

Kerugian ekonomi yang diderita kota-kota di seluruh dunia akibat naiknya permukaan air laut dan banjir diperkirakan mencapai $1 triliun atau hampir Rp15.900 triliun pada 2050.

Ibu kota Denmark, Kopenhagen, pun tengah beradaptasi dengan perubahan iklim yang terjadi, dengan membangun terowongan banjir hingga taman “spons”.

Dua puluh meter di bawah permukaan Kota Kopenhagen, para pekerja konstruksi sedang membangun sebuah terowongan untuk melindungi kota itu dari banjir di masa depan.

Terowongan Kalvebod Brygge membentang sepanjang 1,3 kilometer di bawah kota, sebelum berakhir di tepi laut. Terowongan itu dapat menampung 10.000 meter kubik air ketika terjadi hujan lebat.

Ditte Renholdt Jensen, pakar adaptasi perubahan iklim di perusahaan penyedia air di Kopenhagen, HOFOR mengatakan, “Jika kita berada pada situasi ekstrem, di mana air hujan dalam jumlah besar jatuh dalam waktu singkat dan sistem pembuangan limbah tidak mampu lagi mengatasinya, kita dapat mengalihkan air ke terowongan ini,” jelas Ditte Renholdt Jensen, pakar adaptasi perubahan iklim di perusahaan penyedia air di Kopenhagen, HOFOR.

“Kita memiliki [terowongan] dengan volume 10.000 meter kubik, tapi jika itu tetap tidak cukup, maka kita bisa gunakan pompa yang dapat mengosongkan seluruh terowongan ini dalam waktu hanya sepuluh menit.”

Pameran "Water is Coming", di Pusat Arsitektur Denmark (Danish Architecture Center/DAC) di Kopenhagen, 7 Oktober 2024 - 23 Maret 2025. (Kontraframe, Rasmus Hjortshøj, Anders Sune Berg⁠/danisharchitecturecente)
Pameran "Water is Coming", di Pusat Arsitektur Denmark (Danish Architecture Center/DAC) di Kopenhagen, 7 Oktober 2024 - 23 Maret 2025. (Kontraframe, Rasmus Hjortshøj, Anders Sune Berg⁠/danisharchitecturecente)

Hujan lebat, alias cloudburst, adalah peristiwa cuaca ekstrem ketika curah hujan lebih dari 10 sentimeter terjadi dalam wilayah seluas 10 kilometer persegi dalam waktu hanya satu jam. Peristiwa semacam itu berpotensi menimbulkan malapetaka dan menyebabkan banjir besar.

Para pakar mengatakan bahwa frekuensi hujan lebat di seluruh dunia meningkat dalam beberapa tahun terakhir, di mana sebagiannya disebabkan oleh perubahan iklim.

Terowongan Kalvebod Brygge dirancang untuk menampung air hujan dalam jumlah besar secara mendadak, yang secara statistik hanya akan terjadi setiap 100 tahun sekali, yang juga memicu terjadinya banjir “sekali dalam seabad”.

“Kita sedang menghadapi iklim yang berubah dan akan berdampak pada besaran hujan yang perlu kita kelola,” kata Renholdt Jensen.

Pameran "Water is Coming", di Pusat Arsitektur Denmark (Danish Architecture Center/DAC) di Kopenhagen, 7 Oktober 2024 - 23 Maret 2025. (Thomas Hjort Vesterbæk, Schønherr/dac.dk)
Pameran "Water is Coming", di Pusat Arsitektur Denmark (Danish Architecture Center/DAC) di Kopenhagen, 7 Oktober 2024 - 23 Maret 2025. (Thomas Hjort Vesterbæk, Schønherr/dac.dk)

“Kita akan menghadapi lebih banyak hujan setiap tahunnya, tapi kita juga akan menghadapi lebih banyak peristiwa dengan intensitas sangat tinggi seperti ini, yang biasanya kami sebut dengan istilah cloudburst, di mana Anda merasa seolah langit menjatuhkan seluruh isinya sekaligus.”

Pembangunan terowongan itu dimulai pada musim semi 2020, dan diperkirakan selesai pada 2027. Proyek terowongan itu tergolong mahal. Akan tetapi, mereka yang mendukung proyek itu mengatakan bahwa kerugian akibat tidak adanya terowongan itu bisa jadi jauh lebih mahal.

Pada 2011, banjir “sekali dalam seribu tahun” menerjang Kopenhagen akibat hujan lebih dari 120 milimeter dalam waktu dua jam. Banjir itu menyebabkan kerusakan bernilai lebih satu miliar dolar. “Membangun terowongan itu tentu saja mahal, tapi tidak melakukan apa pun juga berisiko punya dampak mahal,” kata Renholdt Jensen.

“Dengan tindakan seperti ini pasti banyak kerusakan yang dapat dicegah.”
Kopenhagen punya lebih dari sekadar pembangunan terowongan untuk menghalau cloudburst. Kota itu memiliki sekitar 300 proyek cloudburst yang dikelola selama dua puluh tahun, salah satunya yaitu pengelolaan air hujan secara lokal, alih-alih mengalirkannya ke saluran pembuangan.

Sankt Kjelds Plads, bagian dari “Lingkungan Tangguh terhadap Perubahan Iklim” di Kopenhagen, adalah sebuah proyek perlindungan cloudburst berbasis alam, yang berperan layaknya “spons” hijau raksasa yang berfungsi menahan dan menampung air hujan.

Lebih dari tiga perempat lahan beton dalam proyek tersebut telah diubah menjadi lahan hijau.

“Jika Anda melihat area ini enam tahun lalu, Anda akan melihat sebuah bundaran besar, jalanan lebar dan banyak aspal. Jadi, kami memutuskan untuk mengubah area ini untuk menangani air hujan,” kata Jan Rasmussen, direktur proyek perencanaan adaptasi iklim Kopenhagen.

Karens Minde Aksen: Taman Skybreak/Cloudburst dengan semangat akar rumput. (Thomas Hjort Vesterbæk, Schønherr/dac.dk)
Karens Minde Aksen: Taman Skybreak/Cloudburst dengan semangat akar rumput. (Thomas Hjort Vesterbæk, Schønherr/dac.dk)

Rasmussen mengatakan, Kopenhagen menghadapi curah hujan 30 persen lebih banyak selama satu abad ke depan, dan upaya mereka dapat melindungi bangunan, rubanah dan lainnya.

“Hujan yang kami terima selama 12 tahun terakhir atau lebih, cukup sesuai dengan prakiraan IPCC (Panel Antarpemerintah Tentang Perubahan Iklim), hujan sehari-hari 30 persen lebih banyak, hujan lebat yang lebih sering,” ujarnya.

“Jika kami berhasil dengan proyek ini, kami dapat melindungi kota ini dari apa yang kami sebut peristiwa hujan seratus tahun sekali, yang akan sangat berarti bagi kota ini,” imbuhnya.

Di Pusat Arsitektur Denmark (Danish Architecture Center/DAC) di Kopenhagen, sebuah pameran baru menunjukkan bagaimana kenaikan tinggi permukaan air laut dan semakin seringnya hujan lebat mengarahkan perubahan kota.

Pameran bertajuk “Air Datang” itu memperlihatkan beragam solusi tentang bagaimana umat manusia dapat “hidup berdampingan dengan” air di masa depan.

“Ini adalah tantangan global, tapi, tentu saja, tantangan ini juga sangat lokal dan terdapat solusi yang bersifat regional,” kata kurator senior pameran itu, Pernille Stockmarr.

“Saya rasa yang dapat Anda pahami adalah bahwa sebagian besar planet ini harus beradaptasi atau berpikir dengan pola pikir baru mengenai cara hidup berdampingan dengan air dan bagaimana air itu akan datang.” [rd/ns]

Kebakaran Masih Mengancam Malibu, Ribuan Orang Dievakuasi 

Angin meniupkan bara api dari pepohonan yang terbakar saat petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di Malibu, California, pada 10 Desember 2024. (Foto: Reuters/Ringo Chiu)
Angin meniupkan bara api dari pepohonan yang terbakar saat petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di Malibu, California, pada 10 Desember 2024. (Foto: Reuters/Ringo Chiu)

Pihak berwenang mengatakan sekitar 4.000 hektar dan sedikitnya tujuh properti, telah terbakar sejak Kebakaran Franklin terjadi pada Senin (9/12) malam di perbukitan di atas Pepperdine University. 

Kebakaran terus menyebar pada Rabu (11/12) di wilayah Malibu, sebuah kota mewah di California yang populer di kalangan selebriti, di mana ribuan orang dievakuasi saat petugas pemadam kebakaran berjuang melawan api yang berkobar akibat angin kencang untuk menyelamatkan rumah-rumah yang terancam.

Pihak berwenang mengatakan sekitar 4.000 hektar dan sedikitnya tujuh properti, telah terbakar sejak Kebakaran Franklin terjadi pada Senin (9/12) malam di perbukitan di atas Pepperdine University.

Hingga Rabu pagi, petugas pemadam kebakaran telah mengendalikan api hingga 7%, kata petugas pemadam kebakaran.

Intensitas api telah menurun di bagian timur dan utara kota, tetapi api telah menguat di wilayah barat semalam, kata Kepala Pemadam Kebakaran Kabupaten Los Angeles Anthony Marrone pada Rabu. Ia memperingatkan bahwa daerah tersebut belum sepenuhnya aman dari bahaya.

"Kondisi cuaca, termasuk angin kencang dan kelembapan yang rendah, akan dipantau secara ketat hari ini karena keduanya berperan penting dalam evolusi kebakaran," katanya kepada wartawan.

Akibatnya pihak berwenang setempat memperkirakan peringatan bahaya masih berlaku untuk sebagian besar pada Rabu.

Sekitar 20.000 orang berada di bawah perintah evakuasi atau peringatan pada hari Selasa (10/12) yang meminta mereka untuk bersiap mengungsi, menurut Departemen Sheriff Daerah Los Angeles.

Di antara para warga yang mengungsi dari kota tersebut adalah mantan bintang film Dick Van Dyke, 99, yang terkenal karena perannya dalam film Mary Poppins (1964): "Arlene [istrinya] dan saya telah mengevakuasi hewan-hewan kami dengan selamat, kecuali seekor kucing yang kabur saat kami pergi. Kami berdoa agar ia selamat dan agar komunitas kami selamat dari kebakaran yang mengerikan ini," tulisnya di laman Facebook miliknya pada Selasa.

Lebih dari 1.500 petugas pemadam kebakaran berjuang melawan kobaran api, didukung oleh armada pesawat pengebom air.

Setelah dua musim dingin diikuti hujan yang memberi sedikit jeda, California mengalami musim kebakaran yang sangat aktif tahun ini. Pada bulan Juli-Agustus, negara bagian itu mengalami kebakaran terbesar keempat dalam sejarahnya.

Para ilmuwan meyakini bahwa gelombang panas dan kekeringan yang semakin intens memicu kebakaran hutan dan merupakan konsekuensi dari perubahan iklim. [my/jm]

Arizona Gugat Perusahaan Arab Saudi karena Memompa Air Berlebihan 

Tumpukan jerami disimpan di sebuah gudang di pertanian Al Dahra yang berada di Lembah McMullen, Arizona, pada 17 Oktober 2023. (Foto: AP/John Locher)
Tumpukan jerami disimpan di sebuah gudang di pertanian Al Dahra yang berada di Lembah McMullen, Arizona, pada 17 Oktober 2023. (Foto: AP/John Locher)

Jaksa Agung Arizona Kris Mayes pada Rabu (11/12) mengumumkan ia menggugat sebuah perusahaan pertanian Arab Saudi karena diduga melanggar undang-undang gangguan publik, dengan menyatakan bahwa pemompaan air tanah yang dilakukan perusahaan tersebut mengancam kesehatan publik, keselamatan, dan infrastruktur masyarakat lokal di daerah pedesaan di bagian barat.

Pengaduan yang diajukan di Pengadilan Tinggi Maricopa County menuduh bahwa pemompaan air di pertanian alfalfa Fondomonte Arizona, LLC. telah menimbulkan dampak yang meluas di Cekungan Ranegras Plain di La Paz County, merugikan semua orang yang bergantung pada air cekungan dengan menguras persediaan, mengeringkan sumur, dan menyebabkan tanah retak dan amblas di beberapa area.

Gugatan tersebut merupakan tindakan terbaru oleh Arizona terhadap perusahaan asing yang menggunakan air tanah dalam jumlah besar untuk menanam tanaman hijau yang haus akan air untuk diekspor karena tantangan iklim di negara lainnya. Daerah pedesaan Arizona sangat menarik bagi bisnis internasional karena tidak memiliki peraturan pemompaan air tanah.

Gugatan tersebut menuduh bahwa sejak 2014, Fondomonte telah mengekstraksi air dalam jumlah besar yang mempercepat penipisan akuifer cekungan tersebut.

The Associated Press menelepon dan mengirim email kepada Fondomonte Arizona, anak perusahaan raksasa Saudi Dairy Almarai Co., untuk meminta tanggapan atas gugatan tersebut pada hari Rabu. Pengacara perusahaan itu sebelumnya mengatakan bahwa perusahaan tersebut secara sah menyewa dan membeli tanah di AS dan menghabiskan jutaan dolar untuk perbaikan infrastruktur.

Kekeringan selama bertahun-tahun telah meningkatkan tekanan pada pengguna air di seluruh wilayah Barat Amerika, terutama di negara bagian seperti Arizona, yang sangat bergantung pada Sungai Colorado yang semakin menyusut. Kekeringan tersebut juga membuat air tanah — yang telah lama digunakan oleh petani dan penduduk pedesaan secara bebas — menjadi semakin penting bagi pengguna di seluruh negara bagian tersebut.

Gugatan Mayes menuduh bahwa tindakan Fondomonte merupakan gangguan publik berdasarkan undang-undang negara bagian yang melarang aktivitas yang membahayakan kesehatan, menghalangi penggunaan properti, atau mengganggu kenyamanan hidup atau properti oleh suatu komunitas.

Mayes menyebut pemompaan air tanah perusahaan itu "tidak ramah lingkungan" dan mengatakan hal itu menyebabkan "dampak yang menghancurkan" bagi orang-orang di daerah tersebut.

"Hukum Arizona jelas: tidak ada perusahaan yang berhak membahayakan kesehatan dan keselamatan seluruh komunitas demi keuntungannya sendiri," katanya.

Gugatan tersebut berupaya untuk melarang perusahaan itu melakukan pemompaan air tanah lebih jauh yang menurutnya "berlebihan" dan mengharuskan pembentukan dana pemulihan.

Pejabat Arizona telah menargetkan Fondomonte selama lebih dari satu tahun atas penggunaan air tanahnya untuk menanam tanaman pakan ternak, dengan tidak memperbarui atau membatalkan sewa perusahaan di Butler Valley di Arizona barat. Beberapa penduduk di sana mengeluh bahwa pemompaan perusahaan tersebut mengancam sumur-sumur mereka. [my/jm]

Gunung Berapi di Filipina Erupsi

Rekaman video pada 9 Desember 2024 dan diposting di akun Facebook Dianne Paula Abendan menunjukkan letusan Gunung Kanlaon di Filipina. (Foto: Dianne Paula Abendan/AFP)
Rekaman video pada 9 Desember 2024 dan diposting di akun Facebook Dianne Paula Abendan menunjukkan letusan Gunung Kanlaon di Filipina. (Foto: Dianne Paula Abendan/AFP)

Gunung Kanlaon, yang memiliki ketinggian 2.400 meter di atas permukaan laut, terletak di Negros dan merupakan salah satu dari 24 gunung berapi aktif di Filipina.

Sebuah gunung berapi di Filipina tengah meletus, Senin (9/12), memuntahkan kolom abu tebal yang menjulang ke langit. Otoritas setempat kemudian mengeluarkan perintah evakuasi untuk desa-desa di sekitar area tersebut.

Gunung Kanlaon, yang memiliki ketinggian 2.400 meter di atas permukaan laut, terletak di Negros dan merupakan salah satu dari 24 gunung berapi aktif di Filipina.

Letusan tersebut berlangsung hampir empat menit pada pukul 15.03 waktu setempat, mengirimkan kolom abu setinggi empat kilometer di atas kawah, serta semburan abu panas, gas, dan batuan vulkanik yang terfragmentasi sejauh sekitar 3,4 kilometer ke arah lereng tenggara gunung, kata para pejabat dalam konferensi pers.

Mereka memperingatkan bahwa letusan yang lebih eksplosif kemungkinan akan terjadi.

Gunung berapi Kanlaon memuntahkan gas ke udara terlihat dari pos pengamatan di Kota Canlaon di Provinsi Negros Oriental di Filipina tengah. (Foto: Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina/AFP)
Gunung berapi Kanlaon memuntahkan gas ke udara terlihat dari pos pengamatan di Kota Canlaon di Provinsi Negros Oriental di Filipina tengah. (Foto: Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina/AFP)

"Terhantam oleh arus piroklastik yang padat ini seperti ditabrak oleh kendaraan berkecepatan tinggi," kata Maria Antonia Bornas, Kepala Pemantauan Gunung Berapi Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina.

Gunung berapi Kanlaon memuntahkan gumpalan besar abu saat meletus seperti yang terlihat dari Kota La Castellana, Provinsi Negros Occidental, Filipina tengah, 3 Juni 2024. (Foto: Courtesy/Dollet Demaflies/AFP)
Gunung berapi Kanlaon memuntahkan gumpalan besar abu saat meletus seperti yang terlihat dari Kota La Castellana, Provinsi Negros Occidental, Filipina tengah, 3 Juni 2024. (Foto: Courtesy/Dollet Demaflies/AFP)

"Jika abu masuk ke paru-paru, itu akan menyebabkan sesak napas," katanya. Ia mendesak pejabat setempat untuk mengevakuasi 15 desa dalam jarak enam kilometer dari kawah.

Dia mengatakan abu dari letusan itu menghujani beberapa kota dan desa di sekitar gunung berapi, meskipun hingga saat ini belum ada laporan langsung tentang korban atau kerusakan.

Dia juga memperingatkan bahwa hujan lebat dapat menggerus sedimen vulkanik segar dari letusan terakhir, yang berpotensi menimbun warga di bawahnya.

"Evakuasi sedang berlangsung" di empat desa dataran tinggi kota La Castellana, di lereng barat daya gunung berapi, kata petugas polisi kota, Sersan Staf Ronel Arevalo, kepada AFP. Namun, dia tidak memiliki data mengenai jumlah total penduduk yang akan dievakuasi.

Kantor seismologi mengatakan Kanlaon telah meletus lebih dari 40 kali sejak 1866. [ah/es]

Dari Eropa ke New York, Kapal Ramah Lingkungan Selesaikan Misi Kargo

Dari Eropa ke New York, Kapal Ramah Lingkungan Selesaikan Misi Kargo
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:03 0:00

Industri kargo laut menyumbang sekitar 3 persen emisi gas rumah kaca global. Sejumlah inisiatif kapal kargo ramah lingkungan pun bermunculan. Seperti kapal Perancis yang membawa kargo dari Eropa, dan baru-baru ini berlabuh di New York.

Banjir dan Longsor di Sukabumi, 5 Meninggal Dunia

Tanah longsor di Sukabumi merusak sebuah rumah warga, Kamis, 4 Desember 2024. (Foto: BPBD Jawa Barat)
Tanah longsor di Sukabumi merusak sebuah rumah warga, Kamis, 4 Desember 2024. (Foto: BPBD Jawa Barat)

Longsor dan banjir juga mengakibatkan 10 jembatan putus mengakibatkan sejumlah daerah sempat terisolir akibat akses jalan tidak bisa dilalui.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan pada Jumat (6/12) bahwa lima orang meninggal akibat banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sukabumi, Jawa Barat, sejak Selasa (3/12).

Dari jumlah tersebut, empat korban di antaranya berasal dari Kecamatan Simpenan dan satu dari Kecamatan Ciemas. Sementara itu, tujuh orang masih dinyatakan hilang.

BNPB dalam siaran persnya mengatakan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto memerintahkan tim SAR Gabungan untuk mengoptimalkan operasi pencarian.

"Melihat dari laporan masih ada yang hilang, tolong tim SAR gabungan lebih mengoptimalkan operasi pencarian dilapangan, apabila diperlukan menggunakan alat berat, dipersilahkan," ujar Suharyanto yang meninjau lokasi bencana, Jumat (6/12), usai rangkaian kunjungan ke Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores.

Kondisi banjir dan longsor di Sukabumi, Jawa Barat, 4 Desember 2024. (Foto: BPBD Jawa Barat)
Kondisi banjir dan longsor di Sukabumi, Jawa Barat, 4 Desember 2024. (Foto: BPBD Jawa Barat)

Operasi pencarian korban bencana memiliki Golden Time selama tujuh hari. Apabila dalam kurun waktu tersebut belum ditemukan juga, Suharyanto meminta pemerintah daerah setempat bersama tim SAR gabungan untuk segera menemui para ahli waris.

Cuaca Ekstrem

Menurut catatan BNPB, banjir akibat cuaca ekstrem sejak Selasa melanda tujuh wilayah di Sukabumi, termasuk Kecamatan Ciemas, Pelabuhanratu, dan Gegarbitung. Selain itu, tanah longsor juga terjadi di 14 titik dengan dampakterbesar di Kecamatan Simpenan, Pelabuhanratu, dan Warungkiara.

Akibat tanah longsor, 46 kepala keluarga atau 96 jiwa terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman, tambah BNPB dalam siaran pers, Kamis.

Longsor dan banjir juga mengakibatkan 10 jembatan putus mengakibatkan sejumlah daerah sempat terisolir akibat akses jalan tidak bisa dilalui.

Untuk membuka akses, Suharyanto memerintahkan agar dicari alternatifnya bila akses tidak bisa dilalui kendaraan.

"Dalam kondisi tanggap darurat, apabila akses jalan tidak bisa dilalui roda empat, maka gunakan roda dua, apabila roda dua tidak bisa, maka ditempuh jalan kaki, karena warga terdampak memerlukan bantuan logistik disana," ujar Suharyanto dalam siaran pers, Jumat (6/12).

Wakil Presiden Gibran Rakabuming bertemu dengan para pengungsi bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat, 6 Desember 2024. (Foto: BPBD Jawa Barat)
Wakil Presiden Gibran Rakabuming bertemu dengan para pengungsi bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat, 6 Desember 2024. (Foto: BPBD Jawa Barat)

Dia menambahkan Pembangunan jembatan bailey juga terus diupayakan untuk membuka jalur mobilitas bagi warga terdampak.

Bencana banjir dan tanah longsor tidak hanya terjadi di Sukabumi. Di Kabupaten Lebak, banjir dan tanah longsor akibat hujan deras sejak Senin (2/12) menewaskan dua orang dan memaksa 180 orang untuk mengungsi, kata BNPB pada Jumat.

Respons cepat

Sebagai bentuk respons cepat pemerintah pusat, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau lokasi bencana di Kampung Cihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi pada Jumat.

Didampingi oleh Suharyanto, Gibran menemui para pengungsi.

Dalam kunjungannya, Gibran menekankan pentingnya penanganan prioritas terhadap para pengungsi, termasuk penyediaan kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, obat-obatan, dan tempat tinggal sementara. [ft/es]

Mahkamah Internasional Mulai Sidang “Kewajiban Hukum” Negara Pencemar

Mahkamah Internasional Mulai Sidang “Kewajiban Hukum” Negara Pencemar
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:29 0:00

Mahkamah Internasional memulai sidang terkait kewajiban hukum negara-negara pencemar dalam perubahan iklim. Negara-negara Kepulauan Pasifik meminta pendapat hukum mahkamah, namun ini ditolak oleh sejumlah negara pencemar besar.

China: Perjanjian PBB Harus Mencakup Kewajiban Iklim Semua Negara 

Sejumlah aktivis menggelar aksi protes di depan Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag, Belanda, di saat ICJ menggelar persidangan terkait kewajiban negara-negara untuk memerangi perubahan iklim, pada 2 Desember 2024. (Foto: AP/Peter Dejong)
Sejumlah aktivis menggelar aksi protes di depan Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag, Belanda, di saat ICJ menggelar persidangan terkait kewajiban negara-negara untuk memerangi perubahan iklim, pada 2 Desember 2024. (Foto: AP/Peter Dejong)

China memberi tahu pengadilan tinggi PBB pada hari Selasa (3/12) bahwa perjanjian PBB yang ada harus menyediakan dasar bagi pendapat penasihatnya tentang kewajiban hukum negara-negara untuk memerangi pemanasan global dan mengatasi konsekuensi dari kontribusi historis mereka terhadapnya.

Majelis Umum PBB, setelah kampanye yang dipelopori oleh negara-negara kepulauan kecil, meminta Mahkamah Internasional (ICJ) untuk mengeluarkan pendapat tentang tanggung jawab hukum negara-negara atas dampak negatif perubahan iklim. Salah satu negara tersebut, Vanuatu, pada Senin (2/12) meminta pengadilan untuk mengakui kerugian yang disebabkan oleh perubahan iklim dan memerintahkan ganti rugi atas konsekuensinya.

China, salah satu dari dua penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia yang menyebabkan pemanasan global bersama dengan AS, mengatakan bahwa mereka memahami “kesulitan besar” yang dihadapi oleh negara-negara berkembang seperti negara-negara kepulauan kecil, yang rentan terutama terhadap kenaikan permukaan laut dan badai yang semakin ganas.

Namun, Ma Xinmin, penasihat hukum di Kementerian Luar Negeri China, mengatakan kepada Mahkamah bahwa perjanjian yang ada yang dihasilkan oleh negosiasi perubahan iklim yang didukung PBB, yang mencakup banyak ketentuan yang tidak mengikat, harus menjadi tolak ukur untuk menentukan kewajiban negara-negara.

“China berharap pengadilan akan menegakkan mekanisme negosiasi perubahan iklim PBB sebagai saluran utama untuk tata kelola iklim global,” kata Ma.

Meskipun pendapat penasihat dari ICJ, yang sering disebut Pengadilan Dunia, tidak mengikat, pendapat tersebut signifikan secara hukum dan politik.

Para ahli mengatakan pendapat akhir Mahkamah tentang perubahan iklim mungkin akan dikutip dalam gugatan hukum yang didorong oleh perubahan iklim di pengadilan dari Eropa hingga Amerika Latin dan lebih jauh lagi.

Lebih dari seratus negara dan organisasi akan memberikan pandangan dalam beberapa minggu mendatang. Amerika Serikat akan menyampaikan pidato di Mahkamah itu pada Rabu (4/12). Pendapat pengadilan diharapkan akan disampaikan pada tahun 2025. [lt/ab]

Tunjukkan lebih banyak

XS
SM
MD
LG