Slovenia sebelumnya mengumumkan mulai memberlakukan kebijakan baru itu Selasa tengah malam, sementara Kroasia dan Serbia mengatakan, mereka akan mengambil langkah serupa.
UNHCR hari Selasa (8/3) mengecam beberapa bagian dari kesepakatan Uni Eropa-Turki untuk meredam arus migran dan pengungsi ke Yunani.
Setelah berbulan-bulan berbeda pendapat dan terus berselisih di antara 28 negara Uni Eropa, para pemimpin setuju memberi Turki lebih banyak uang guna membantu pengungsi.
Tempat penampungan migran di bagian utara Perancis yang baru itu dibangun oleh tim dari organisasi bantuan Doctors without Borders.
Lebih dari 13.000 migran kini terlantar di perbatasan Yunani-Makedonia, setelah pemerintah Makedonia melarang mereka memasuki wilayahnya.
Tiga jalur kereta api itu ditutup tahun lalu untuk membendung arus migran dan pengungsi menuju ke Hongaria.
Pemerintah Yunani berencana membangun penampungan migran di sembilan lokasi baru, untuk mengatasi meningkatnya jumlah migran yang terjebak di wilayahnya.
Presiden Parlemen Eropa Martin Schulz mengatakan permintaan dana oleh Turki, yang menampung pengungsi Suriah terbanyak, itu sedang dibahas.
Banjir hampir satu juta orang yang datang melalui laut ke Yunani sejak awal tahun 2015 membuat para pemimpin Eropa berusaha membujuk Turki agar menerima kembali ribuan orang yang tidak memenuhi syarat untuk mendapat suaka di Uni Eropa.
Para pemimpin Uni Eropa juga akan berupaya membujuk PM Turki Ahmet Davutoglu agar memperlambat arus migran yang menuju ke Eropa.
Komisariat Tinggi PBB urusan Pengungsi (UNHCR) Jumat (4/3) mengecam pemimpin Uni Eropa karena melarang migran datang ke Eropa.
Presiden Dewan Eropa Donald Tusk mengatakan hal itu dalam konferensi pers bersama di Ankara dengan PM Turki Ahmet Davutoglu, hari Kamis (3/3).
Tunjukkan lebih banyak