Negara-negara berkembang dan terbelakang memperdebatkan target baru pendanaan ramah lingkungan dan secara konsisten menyerukan pendanaan iklim dalam bentuk hibah publik.
China merupakan penghasil gas rumah kaca terbesar di dunia, tetapi juga membangun kapasitas energi angin dan surya terbesar.
Wina dinobatkan sebagai kota paling layak tinggal di dunia oleh The Economist. Kota itu juga menjadi pelopor dalam mengadaptasi desain tata kota yang inklusif gender.
Proyek sabuk dan jalan China di negara-negara kecil kepulauan berfokus pada pariwisata dan infrastruktur. Namun, kalangan pakar mengingatkan, proyek-proyek itu bisa berisiko bagi lingkungan.
China sebagai penghasil gas rumah kaca terbesar di dunia kini menghadapi tekanan dari negara-negara berkembang untuk membayar dampak destruktif atas kerusakan iklim yang ditimbulkan.