Serangkaian pertemuan yang diadakan Perdana Menteri Yunani Lucas Papademos dengan serikat buruh utama yang mewakili pegawai sektor swasta, dan juga dengan berbagai federasi dagang dan perusahaan, diperkirakan akan mengatasi isu-isu sensitif seperti kesepakatan upah kolektif.
Pertemuan tersebut dilakukan sehari setelah jurubicara pemerintah, Pantelis Kapsis, memperingatkan bahwa Yunani mungkin terpaksa meninggalkan mata uang euro jika tidak mampu menyelesaikan rincian dana talangan senilai 169 miliar dolar, dan bahwa langkah-langkah penghematan yang lebih besar mungkin diperlukan.
Kantor berita AP memberitakan pengawas hutang dari Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Sentral Eropa, dan Komisi Eropa dijadwalkan berada di Yunani pertengahan Januari. Secara kolektif dikenal dengan sebutan troika, para pengawas itu pernah menyatakan Yunani perlu mengurangi ongkos produksinya sebagai bagian dari upaya untuk membuat Yunani lebih kompetitif.
Yunani telah mampu membayar utang berkat paket dana talangan pertama senilai 142 miliar dolar, yang mulai dicairkan bulan Mei 2010. Sebagai imbalan, pemerintah Yunani harus memberlakukan langkah-langkah penghematan yang sangat dibenci, guna mengendalikan defisit anggaran yang membengkak, termasuk memotong gaji dan pensiun, dan menaikkan pajak lagi. Berbagai langkah ini telah memicu demonstrasi yang seringkali rusuh dalam dua tahun terakhir.
Meskipun penghematan itu dilakukan, paket bantuan pertama tersebut ternyata tidak cukup untuk menyelamatkan Yunani dari gagal bayar utang, dan kemudian paket dana talangan kedua disepakati bulan Oktober. Namun, berbagai rincian utama dalam kesepakatan ini masih dirundingkan, yang paling penting adalah ketentuan di mana kreditor swasta seperti bank dan perusahaan investasi harus menanggung penurunan sebesar 50 persen dalam nilai obligasi Yunani yang mereka pegang.
Yunani harus membujuk para kreditor swasta itu untuk menyepakati pengurangan nilai obligasi tersebut selambat-lambatnya awal bulan Maret, sebelum 20 Maret, tanggal jatuh tempo obligasi senilai 14,4 miliar euro. Yunani tidak akan mampu membayar kembali hutangnya tanpa dana talangan kedua, sementara pengurangan nilai obligasi akan mengurangi jumlahnya yang akan jatuh tempo.
Merundingkan rincian dana talangan kedua dan menjamin Yunani memperoleh dana tersebut adalah mandat utama pemerintah koalisi sementara Yunani, yang dipimpin Papademos, mantan gubernur bank sentral yang ditunjuk menjadi Perdana Menteri bulan November lalu setelah krisis politik memaksa perdana menteri Yunani yang sosialis mundur dari jabatannya.
