Raja Abdullah II hari Minggu (21/10) mengumumkan bahwa Yordania telah memberi tahu Israel bahwa mereka ingin memiliki kembali dua wilayah kecil yang disewa berdasarkan perjanjian damai mereka pada 1994.
"Kami telah memberi tahu Israel bahwa kami mengakhiri penerapan perjanjian damai mengenai Baqura dan Ghumar," kata raja itu, dikutip oleh kantor berita resmi Petra.
Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia ingin membuka negosiasi untuk mempertahankan perjanjian sewa itu.
Tanah itu disewakan kepada Israel untuk periode 25 tahun yang dapat diperbaharui berdasarkan lampiran perjanjian damai tahun 1994 yang menetapkan periode pemberitahuan selama satu tahun, dengan Yordania mempertahankan kedaulatannya.
Netanyahu hari Minggu mengkonfirmasi bahwa dia telah diberitahu tentang permintaan Yordania tersebut. [as]
