Malaysia pada Senin (9/10) mengatakan 43 warga negaranya akan dipulangkan setelah diselamatkan oleh polisi di Peru, menyusul penggerebekan di sebuah rumah di La Molina, Ibu Kota Lima, pada 7 Oktober.
Pihak berwenang mengatakan warga negara Malaysia itu menjadi korban mereka yang berada di balik operasi penipuan melalui telepon.
Para korban terpikat oleh postingan di media sosial yang menjanjikan pekerjaan di berbagai kasino di Lima.
Seorang hakim Peru memerintahkan penahanan awal selama satu pekan terhadap enam warga Taiwan dan dua warga negara Peru yang diduga melakukan perdagangan orang yang terkait dengan penipuan telekomunikasi.
Jaksa distrik Ronald Alcantara mengemukakan, penahanan 7 hari itu merupakan durasi maksimal yang bisa diminta berdasarkan UU kasus pidana.
Para aktivis dan pejabat pemerintah mengatakan ratusan orang Malaysia telah diiming-imingi tawaran kerja menggiurkan di berbagai negara di Asia Tenggara seperti di Myanmar, Thailand, Kamboja dan Laos, yang pada akhirnya mereka diperalat untuk menipu pengguna jasa online dengan skema penipuan asmara melalui internet dan mata uang kripto. [uh/ab]
Forum