Tautan-tautan Akses

WHO: Pemotongan Dana AS Ancam Kemajuan Penanggulangan Polio


Personel polisi (kiri) berjaga saat seorang petugas kesehatan (kanan) memberikan tetes polio kepada seorang anak selama kampanye vaksinasi polio dari rumah ke rumah di pinggiran kota Peshawar, Pakistan.
Personel polisi (kiri) berjaga saat seorang petugas kesehatan (kanan) memberikan tetes polio kepada seorang anak selama kampanye vaksinasi polio dari rumah ke rumah di pinggiran kota Peshawar, Pakistan.

Seorang pejabat senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan pada hari Rabu (29/1) bahwa pemberantasan polio di Afghanistan dan Pakistan, hanya dua negara di mana virus yang melumpuhkan itu bertahan, terancam oleh penghentian pendanaan dari Amerika Serikat.

Dalam konferensi pers daring, Hanan Balkhy, direktur regional untuk Mediterania Timur, menekankan peran penting kontribusi keuangan AS terhadap upaya penanggulan yang dilakukan organisasi itu terhadap polio dan semua penyakit menular lainnya, khususnya di wilayahnya.

Minggu lalu, Presiden AS Donald Trump memerintahkan penangguhan hampir semua bantuan luar negeri selama 90 hari yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk memberikan waktu kepada pemerintahannya untuk mengevaluasi apakah akan terus mendanai berbagai program kemanusiaan, pembangunan, dan keamanan yang menerima bantuan AS.

Pada hari pertamanya kembali ke Gedung Putih, Trump mengumumkan bahwa ia menarik Amerika Serikat dari WHO. Instruksi presiden itu menuduh badan Perserikatan Bangsa-Bangsa tersebut salah menangani pandemi COVID-19 dan krisis kesehatan global lainnya, serta gagal “mengadopsi reformasi yang sangat dibutuhkan, dan ketidakmampuannya untuk menunjukkan independensi dari pengaruh politik yang tidak pantas dari negara-negara anggota WHO.

Hanan Balkhy, Direktur regional WHO
Hanan Balkhy, Direktur regional WHO

Balkhy menyebut pengumuman Trump untuk menarik diri dari WHO itu sebagai “sangat disayangkan” dan menonjolkan AS telah menjadi pendukung “utama” pekerjaan organisasinya di wilayah Mediterania Timur selama beberapa dekade.

“Pendanaan AS memang menentukan dalam memerangi polio, memberantas polio. Saat ini, kami berada di babak terakhir pemberantasan polio di dua negara terakhir di dunia: Afghanistan dan Pakistan,” kata dokter Saudi itu melalui seorang penerjemah.

“Kami berharap bahwa kolaborasi kami dengan mitra-mitra kami akan memungkinkan kami untuk mencapai tujuan kami memberantas polio sepenuhnya di negara-negara ini selama tahap akhir ini,” tambahnya.

Balkhy menekankan dedikasi WHO untuk melindungi dunia dari kebangkitan polio.

Pada tahun 2024, Pakistan melaporkan 73 kasus virus polio paralitik, sementara Afghanistan melaporkan 25 kasus. Meskipun sejauh ini tidak ada kasus polio tambahan di Afghanistan, para pejabat Pakistan mengonfirmasi infeksi virus polio pertama tahun 2025 minggu lalu.

Balkhy mengaitkan upaya yang dipimpin oleh WHO untuk menahan apa yang ia gambarkan sebagai penyebaran polio yang “tak terelakkan” di Gaza karena hancurnya layanan pembuangan limbah dan sanitasi.

Ia menyatakan mereka siap untuk membahas reformasi yang rencananya akan diusulkan oleh Amerika Serikat dan melaksanakan penilaian internal yang diperlukan untuk membantu memajukan pekerjaan organisasi tersebut. “Kekurangan dana pada tahun 2024 telah menyebabkan pemotongan yang menghancurkan pada operasi kesehatan yang menyelamatkan nyawa. Kami meminta dukungan Anda dalam memperkuat pesan kami — bantu kami menyelamatkan nyawa, memulihkan sistem kesehatan, dan membawa harapan bagi jutaan orang,” kata Balkhy. [lt/uh]

Forum

XS
SM
MD
LG