Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) mengatakan bahwa orang-orang yang didiagnosa terjangkit Ebola harus diisolasi untuk mencegah penyebaran penyakit yang sangat menular itu.
WHO telah memperbarui jumlah penderita Ebola sejak wabah itu mulai merebak di Republik Demokratik Kongo tanggal 8 Mei. WHO telah mengkonfirmasi 31 dari 52 kemungkinan dan terduga kasus, termasuk 22 kematian akibat ebola.
Larinya dua pasien Ebola awal pekan ini dari pusat perawatan di Mbandaka, kota yang berpenduduk lebih dari satu juta orang, telah menimbulkan kekhawatiran penyakit itu akan menyebar dengan cepat.
Keluarga pasien dilaporkan membantu kedua pasien itu kabur. Juru bicara WHO Tarik Jasarevic mengatakan insiden layak disesalkan tapi bukannya tidak terduga.
“Secara manusiawi orang ingin bersama yang mereka kasihi dan keluarga ingin mereka berada di rumah pada saat-saat terakhir kehidupan. Merawat penderita Ebola di rumah tidak hanya mengurangi pasien bertahan hidup karena tidak mendapat perawatan yang mendukung tapi juga membahayakan seluruh keluarga,” ujarnya.
Ebola sangat menular. Virus itu ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi. Tingkat kematiannya antara 20 persen dan 90 persen.
Jasarevic mengatakan penting untuk meningkatkan upaya melibatkan masyarakat sehingga mereka memahami bagaimana virus menyebar dan bagaimana mereka bisa melindungi diri dari terinfeksi.
"Orang-orang yang sakit pergi ke unit isolasi dan mendapat perawatan karena perawatan itu akan secara signifikan meningkatkan peluang mereka untuk bertahan hidup ... Mendapatkan cairan infus, mendapatkan antibiotik sebagai sarana pendukung, jika diperlukan, mengurangi risiko," tambah Tarik Jasarevic.
Jasarevic juga mengatakan, adalah penting untuk melacak setiap orang yang telah terlibat kontak dengan pasien Ebola. Ia mengatakan mereka yang telah diidentifikasi kemungkinan akan mendapat vaksin eksperimental yang telah menunjukkan perlindungan yang baik.
Sejak kampanye vaksinasi dimulai hari Senin, ia mengatakan 154 orang telah diinokulasi. Mereka termasuk pekerja kesehatan berisiko tinggi dan orang-orang yang sangat rentan dari komunitas lokal di Mbandaka. [my/ds]