Republik Demokratik Kongo (DRC) menghadapi wabah Ebola yang semakin parah di provinsi Equateur di tengah pandemi COVID-19, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dalam jumpa pers COVID-19 di Jenewa Kamis (13/8), Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan wabah itu merupakan perkembangan yang “mengkhawatirkan,” dengan 86 kasus terkonfirmasi di provinsi tersebut.
Dia mengatakan, pemerintah DRC menghadapi tantangan logistik yang signifikan dalam upaya menyelidiki dan menanggapi wabah itu dengan cepat karena kasus-kasus tersebut tersebar di wilayah yang luas, terkadang terpisah lebih dari 250 kilometer dan banyak daerah yang hanya dapat dijangkau dengan helikopter atau perahu.
Tedros mengatakan WHO memiliki sekitar 100 staf di DRC dan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, lembaga-lembaga non-pemerintah, dan masyarakat untuk mengatasi wabah tersebut. Dia mengatakan lembaganya juga telah mengeluarkan $ 2,5 juta dana darurat untuk mendukung tanggapan segera.
Namun dia mengatakan lebih banyak lagi diperlukan untuk mengendalikan wabah dan dibutuhkan dana tambahan, dan mendesak komunitas internasional agar berkontribusi. [lt/ii]