Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) Senin (1/6) mengonfirmasi terjadinya gelombang wabah kedua virus Ebola yang mematikan di Republik Demokratik Kongo (DRC), ketika wabah pertama tampaknya mulai berakhir.
Dalam sebuah pengarahan di Jenewa Senin (1/6), Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan wabah baru ini terjadi dekat kota Mbandaka di provinsi Equateur.
Berbicara lewat radio setempat, Gubernur provinsi Bobo Boloko Bolumbu juga memastikan adanya empat korban meninggal dunia. Dia mengatakan sampel-sampel telah dikirim ke INRC, markas riset medis nasional di Kinshasa, untuk konfirmasi kedua. Dia mendesak warga untuk tetap tenang, menjaga kebersihan dan tidak bersalaman.
Tahun 2018, provinsi Equateur mengalami wabah Ebola yang menewaskan 33 orang sebelum akhirnya dikendalikan.
Di tempat lain, DRC timur telah berusaha memberantas wabah virus mematikan itu sejak 2018. Wabah itu menewaskan lebih dari 2.240 orang. DRC juga berusaha mengatasi wabah campak, yang terbesar di dunia, serta virus corona yang menyebabkan penyakit COVID-19.
Hampir 3.200 penderita virus corona telah dilaporkan di DRC, menurut Universitas Johns Hopkins, yang melacak perebakan Covid-19. 72 orang dilaporkan meninggal dunia. [vm/ii]