Tautan-tautan Akses

WFP: Pengungsi dari Darfur, Sudan, Semakin Banyak yang Menuju Chad


Halime Adam Moussa, seorang pengungsi Sudan, menunggu bersama pengungsi lainnya untuk menerima porsi makanan dari Program Pangan Dunia di Koufroun, Chad, dekat perbatasan antara Sudan dan Chad, 9 Mei 2023.
Halime Adam Moussa, seorang pengungsi Sudan, menunggu bersama pengungsi lainnya untuk menerima porsi makanan dari Program Pangan Dunia di Koufroun, Chad, dekat perbatasan antara Sudan dan Chad, 9 Mei 2023.

Badan Pangan PBB mengatakan ribuan orang dari Sudan melintasi perbatasan menuju Chad, negara di Afrika Tengah, untuk menghindari kekerasan selama hampir tiga bulan ini yang digambarkan pemimpin badan kemanusiaan PBB sebagai perang saudara “yang paling brutal.”

Program Pangan Dunia (WFP) mengemukakan dalam pernyataan hari Selasa (11/7) bahwa 20 ribu orang dari wilayah Darfur, Sudan, telah tiba di kota kecil di perbatasan Chad, Adre, dalam sepekan terakhir saja. WFP mengatakan bahwa banyak orang yang tiba dari Darfur mengalami luka serius di tengah-tengah laporan bahwa warga sipil yang melarikan diri sengaja dibidik “dengan meningkatnya dimensi etnik dalam kekerasan itu.”

Dalam pernyataannya, WFP memperkirakan sekitar 10 persen anak-anak yang menyeberang dari Darfur ke Chad dalam keadaan kurang gizi.

“Orang-orang melarikan diri melintasi perbatasan, terluka, ketakutan, dengan hanya membawa anak-anak mereka di tangan dan baju di punggung mereka,” kata Pierre Honnorat, direktur WFP di Chad. “Mereka membutuhkan bantuan keamanan, keselamatan dan kemanusiaan.”

WFP mengatakan upaya bantuan kemanusiaannya di sepanjang perbatasan Chad-Sudan semakin sulit karena musim hujan sekarang ini. WFP telah mengerahkan dua kendaraan semua medan (ATV) yang masing-masing dapat membawa hingga 1.200 kilogram bahan makanan dan dapat melintasi banyak wadi – saluran besar berisi air hujan.

Lebih dari 230 ribu pengungsi dan 38 ribu orang yang kembali dari pengungsian telah menyeberang ke Chad dari Sudan sejak pertempuran dimulai pada April lalu antara militer Sudan dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF), setelah meningkatnya ketegangan selama berbulan-bulan terkait masa depan politik negara itu serta rencana untuk membaurkan RSF ke militer nasional negara itu. [uh/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG