Pengadilan Moskow memerintahkan seorang warga negara Amerika Serikat yang diduga menyelundupkan narkoba untuk ditahan dalam tahanan pra-peradilan selama 30 hari, kata layanan pers pengadilan Moskow, Sabtu (15/2). Penahanan itu terjadi hanya beberapa hari setelah pertukaran tahanan antara Moskow dan Washington yang disebut Gedung Putih sebagai pencairan diplomatik dan langkah untuk mengakhiri pertempuran di Ukraina.
Warga negara Amerika itu tersebut, yang dalam pernyataan pada diindentifikasi sebagai Kalob Wayne Byers, ditahan setelah petugas bea cukai bandara menemukan selai marmalade yang dicampur ganja di dalam kopernya.
Polisi Rusia mengatakan, seperti dilaporkan kantor berita Interfax, bahwa pria berusia 28 tahun itu berusaha menyelundupkan "sejumlah besar" narkoba ke negara itu. Interfax, yang mengutip Layanan Bea Cukai Federal Rusia, mengatakan bahwa warga negara Amerika itu ditahan di Bandara Vnukovo di Moskow setelah terbang dari Istanbul pada 7 Februari.
Mash, saluran Telegram Rusia yang memiliki hubungan dengan dinas keamanan, mengatakan bahwa warga negara Amerika tersebut menghadapi ancaman hukuman penjara hingga tujuh tahun jika terbukti bersalah.
Tidak ada komentar langsung dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.
Dalam pertukaran tahanan Washington antara Moskow pada bulan ini, Alexander Vinnik, seorang pakar mata uang kripto Rusia yang menghadapi tuduhan penipuan Bitcoin di Amerika Serikat, kembali ke Rusia. Sebagai imbalannya adalah pembebasan warga negara Amerika Marc Fogel, seorang guru dari Pennsylvania yang ditahan pada 2021 saat bepergian ke Rusia untuk bekerja di sebuah sekolah.
Fogel telah menjalani hukuman 14 tahun penjara karena memiliki apa yang menurut keluarga dan pendukungnya adalah ganja yang diresepkan untuk kepentingan medis. Pemerintahan Presiden Joe Biden menetapkan Fogel sebagai orang yang ditahan secara keliru pada Desember.
Presiden Donald Trump pada Rabu (12/2) membatalkan kebijakan Amerika yang sudah berjalan tiga tahun terhadap Ukraina. Trump mengatakan bahwa ia dan pemimpin Rusia Vladimir Putin telah sepakat untuk memulai negosiasi untuk mengakhiri konflik setelah panggilan telepon langsung yang panjang. [ft/ah]