Menabung sampah kedengarannya janggal. Tapi, kalau menabung sampah kemudian menghasilkan uang, kenapa tidak?
Inilah yang mulai dilakukan warga RW 03 Kelurahan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, yangmenjadi salah satu wilayah binaan kegiatan Tabungan Sampah Kering (Tasake). Program ini mengajak warga untuk giat mendaur ulang dengan mengumpulkan sampah rumah tangga mereka untuk kemudian dijual untuk sejumlah uang.
Salah seorang pengurus Tasake, Ema Warjoto mengatakan, program ini dirintis sejak tahun 2010 lalu, sedangkan peresmiannya dilakukan di awal tahun ini. Menurut Ema, sampah yang dapat ditabungkan di Tasake, diantaranya berupa koran bekas, kardus, kaleng, alumunium, perabot rumah tangga, gelas plastik, serta sampah kering lainnya.
Lebih jauh Ema mengatakan, sampah kering atau barang-barang bekas yang terkumpul di Tasake akan dijual ke para penampung sampah (lapak). "Lapaknya nanti sebulan sekali mengambil. Dan yang menabung, nanti sebulan sekali bisa mengambil uangnya."
Ema menambahkan, warga yang menabung akan mendapatkan buku tabungan dan uang yang dapat diambil setiap bulan. Pihak pengurus Tasake menjadwalkan tiga kali dalam sepekan, warga dapat datang kepada pengurus untuk menyetor sampah kering mereka.
Saat ini, baru tercatat sekitar 50 warga Rawajati yang menjadi nasabah Tasake. Beberapa nasabah Tasake mengatakan dengan kegiatan menabung sampah kering, mereka diajarkan lebih peduli lingkungan, memilih sampah barang-barang bekas yang mereka hasilkan di rumah dan mengumpulkannya ke pengurus, dan menghasilkan uang.
Ketua TP PKK DKI Jakarta, Sri Hartati Fauzi Bowo menyambut baik kegiatan pengelolaan sampah yang dilakukan warga Rawajati melalui Tasake. Sri Hartati memuji besarnya peran warga, yang ikut peduli membantu Pemprov DKI Jakarta dalam menjaga lingkungan dan menanggulangi sampah.
Lebih jauh Sri Hartati mengatakan, tahun ini pihaknya tengah mendorong warga terutama pengurus PKK terlibat aktif melalui Forum Komunikasi Pemberdayaan Keluarga di seluruh RW Binaan di Provinsi DKI Jakarta.
"Kami ingin meningkatkan kepedulian dan peran serta para tokoh juga keluarga dan masyarakat dalam penyelesaian masalah-masalah sosial yang dihadapi. Tujuannya meningkatkan akses dan kualitas informasi, komunikasi dan edukasi,” kata Sri Hartati.
Data Pemprov DKI, saat ini terdapat 2500 RW (Rukun Warga) di Jakarta, sementara volume sampah tercatat lebih 6000 ton setiap harinya. Pemprov DKI menyatakan kewalahan dengan terus meningkatknya volume tersebut. Pemprov mengimbau agar semua warga Jakarta bersikap lebih peduli terhadap lingkungan, salah satunya dengan berpartisipasi dalam program Tasake.