Puluhan ribu warga yang berkabung memenuhi jalan-jalan di ibukota Tunisia itu hari Jumat dalam prosesi pemakaman Chokri Belaid, yang ditembak mati pekan ini selagi ia meninggalkan rumahnya di Tunis.
Wartawan VOA di Tunis mengatakan, polisi juga menggunakan gas air mata di kuburan untuk membuka jalan bagi pemakaman itu.
Para pelayat memanjat dinding-dinding dan batu nisan di tengah hujan dan angin untuk melihat sekilas truk militer yang membawa peti jenazah Belaid. Para saksi mata mengatakan, sebagian pemrotes melempari batu ke polisi.
Banyak pelayat meneriakkan slogan-slogan anti-Islam, dan sebagian memegang spanduk-spanduk yang mengutuk Rachid Ghannouchi, pemimpin partai Islam Ennahda yang berkuasa, sebagai pembunuh.
Keluarga Belaid menuduh partai berkuasa itu terlibat dalam pembunuhan, sebuah tuduhan yang disangkal oleh partai yang berkuasa itu. Departemen Dalam Negeri Tunisia hari Jumat mengatakan, 132 orang ditangkap.
Jumat malam, Perdana Menteri Hamadi Jebali mengulangi pernyataannya untuk mengganti pemerintahan yang sekarang dengan sebuah kabinet berisi pakar-pakar yang non-politisi, suatu tindakan yang disambut baik pihak oposisi.
Tapi, wakil Jebali di partai Ennahda secara terbuka telah menolak rencana itu. Penolakan itu menandai adanya perpecahan di dalam partai tersebut.
Wartawan VOA di Tunis mengatakan, polisi juga menggunakan gas air mata di kuburan untuk membuka jalan bagi pemakaman itu.
Para pelayat memanjat dinding-dinding dan batu nisan di tengah hujan dan angin untuk melihat sekilas truk militer yang membawa peti jenazah Belaid. Para saksi mata mengatakan, sebagian pemrotes melempari batu ke polisi.
Banyak pelayat meneriakkan slogan-slogan anti-Islam, dan sebagian memegang spanduk-spanduk yang mengutuk Rachid Ghannouchi, pemimpin partai Islam Ennahda yang berkuasa, sebagai pembunuh.
Keluarga Belaid menuduh partai berkuasa itu terlibat dalam pembunuhan, sebuah tuduhan yang disangkal oleh partai yang berkuasa itu. Departemen Dalam Negeri Tunisia hari Jumat mengatakan, 132 orang ditangkap.
Jumat malam, Perdana Menteri Hamadi Jebali mengulangi pernyataannya untuk mengganti pemerintahan yang sekarang dengan sebuah kabinet berisi pakar-pakar yang non-politisi, suatu tindakan yang disambut baik pihak oposisi.
Tapi, wakil Jebali di partai Ennahda secara terbuka telah menolak rencana itu. Penolakan itu menandai adanya perpecahan di dalam partai tersebut.