Wakil Presiden Kamala Harris mengakhiri perjalanan pertamanya ke perbatasan selatan AS hari Jumat (25/6), dengan menyatakan pemerintahan Biden telah "membuat kemajuan" dalam menangani rekor jumlah migran di perbatasan dalam beberapa bulan terakhir.
Lonjakan migrasi di bawah kepresidenan Joe Biden menyoroti penderitaan warga Amerika Tengah yang menghadapi kondisi berbahaya termasuk penyelundup manusia ketika melakukan perjalanan ke Amerika Serikat. Situasi itu menuai kritik dari Partai Republik dan beberapa Demokrat.
Selama perjalanannya, Harris menyalahkan sebagian dari masalah perbatasan itu pada pemerintahan sebelumnya, mengatakan kepada para pemimpin berbasis agama, pelaksana operasional penampungan migran dan penyedia jasa layanan hukum di El Paso, Texas, "Kita semua mewarisi situasi yang sulit ini."
"Dalam lima bulan, kami membuat kemajuan. Namun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Walau demikian, kita membuat kemajuan," tegas Harris.
Perjalanan wakil presiden itu merupakan bagian dari upaya pemerintahan Biden untuk mengekang lonjakan migran yang berusaha masuk ke Amerika Serikat, dengan meningkatkan perhatian pada akar penyebab migrasi dari Amerika Tengah.
"Cerita yang saya dengar hari ini memperkuat akar penyebab masalah tersebut," kata Harris sekaligus menambahkan, "Ini akan membutuhkan, seperti yang telah kami lakukan, pendekatan komprehensif yang mencakup setiap bagian dari permasalahan ini."
Selama kunjungannya ke perbatasan AS-Meksiko, Harris melakukan kunjungan mendadak ke pelabuhan masuk Paso del Norte, di mana ia mengunjungi suatu tempat pemrosesan migran, termasuk daerah bagi anak-anak tanpa pendamping. Harris berbicara dengan seorang petugas patroli perbatasan yang mengungkapkan kondisi di fasilitas itu telah membaik dalam dua tahun terakhir. [mg/pp]