Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris, yang sedang berada di Meksiko, Selasa (8/6), menepis pertanyaan tentang keputusannya untuk tidak pergi ke perbatasan Amerika-Meksiko sebagai bagian dari tugas untuk mengatasi lonjakan migrasi.
Ia menyatakan, meskipun sah untuk khawatir, situasi di perbatasan tidak akan bisa ditangani dengan hanya berkunjung.
Ditanya tentang kemungkinan keputusannya untuk tidak mengunjungi perbatasan akan menutupi fokusnya pada isu-isu yang mendorong para migran meninggalkan rumah untuk menuju Amerika, Harris mengatakan "Kita tidak bisa menyatakan bahwa kita peduli pada perbatasan tanpa peduli pada akar penyebab" migrasi.”
"Saya pernah ke perbatasan dan saya akan pergi lagi, tetapi ketika saya di Guatemala berurusan dengan akar masalah, menurut saya kita harus berbicara tentang apa yang terjadi di Guatemala," imbuh Harris.
Peningkatan migrasi di perbatasan telah menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapi Presiden Joe Biden pada bulan-bulan awal masa jabatan pertamanya.
Keputusan Harris untuk tidak ke perbatasan sebagai bagian dari misinya tentang migrasi mengancam akan membayangi diplomasinya, sementara ia mengakhiri lawatan dua hari ke Guatemala dan Meksiko yang berfokus pada membendung arus orang ke Amerika Serikat.
Yang dilakukan Harris sejauh ini berfokus pada penguatan hubungan diplomatik. Dia bertemu presiden Guatemala dan Meksiko dalam lawatannya untuk membahas investasi ekonomi dan meningkatkan penegakan hukum terhadap perdagangan manusia, penyelundupan dan korupsi.
Harris juga bertemu perempuan pengusaha dan berencana mengadakan pertemuan meja bundar dengan para pemimpin buruh di Meksiko sebelum kembali ke Washington pada Selasa (8/6) malam.[ka/my]