Wakil Presiden Amerika Joe Biden menghadapi kecaman tajam dari para politisi dan komentator konservatif atas ucapannya dalam kunjungannya baru-baru ini di Tiongkok yang tampaknya mentolerir kebijakan satu anak negara itu.
Beberapa kontestan calon presiden dari partai Republik, termasuk mantan dutabesar untukTiongkok Jon Huntsman, telah mengutuk ucapan wakil presiden itu, dengan mengatakan kebijakan tersebut bertanggung jawab atas pemandulan dan aborsi paksa.
Dalam pidatonya pekan lalu di Universitas Chengdu di Tiongkok barat-daya, Biden mengemukakan argumentasi bahwa kebijakan yang membatasi sebagian besar keluarga Tiongkok hanya boleh mempunyai seorang anak tidak dapat dipertahankan dari segi ekonomi. Tetapi, wakil presiden itu, seorang penganut Katholik, mengatakan ia sepenuhnya memahami alasan kebijakan tersebut dan tidak mau mempertanyakannya.
Kantor Biden menjawab kritikan itu dengan pernyataan resmi hari Selasa yang mengatakan wakil presiden tersebut dengan kuat menentang semua segi kebijakan yang membatasi kelahiran dengan paksa di Tiongkok. Dikatakannya, Biden mendapati praktek seperti aborsi dan pemandulan paksa “memuakkan.”
