Tautan-tautan Akses

Wali Kota London Setuju Rencana Terbangkan Balon Udara Mirip Trump


Para pengunjuk rasa memegang poster sambil mendengarkan pidato dalam unjuk rasa di Lapangan Parlemen menentang lawatan Trump ke Inggris, London, 20 Februari 2017.
Para pengunjuk rasa memegang poster sambil mendengarkan pidato dalam unjuk rasa di Lapangan Parlemen menentang lawatan Trump ke Inggris, London, 20 Februari 2017.

Wali Kota London Sadiq Khan telah menyetujui permintaan demonstran untuk menerbangkan balon raksasa yang menggambarkan Presiden AS Donald Trump sebagai bayi berwarna oranye yang mengenakan popok dan dalam keadaan marah. Balon raksasa itu akan diterbangkan ketika Trump melawat ke ibu kota Inggris itu pekan depan.

Leo Murray dan Matt Bonner berpose di depan balon helium mirip Donald Trump yang mereka harapkan akan diterbangkan dalam lawatan Presiden AS nanti, di London, 26 Juni 2018.
Leo Murray dan Matt Bonner berpose di depan balon helium mirip Donald Trump yang mereka harapkan akan diterbangkan dalam lawatan Presiden AS nanti, di London, 26 Juni 2018.

Balon setinggi enam meter itu akan terbang di atas Parlemen antara pukul 9.30 – 11.30 pagi waktu setempat pada 13 Juli, ketika berlangsung demonstrasi yang sudah dijadwalkan.

“Wali Kota mendukung hak untuk protes damai dan memahami bahwa hal ini berlangsung dengan format berbeda” ujar kantor Wali Kota Sadiq Khan, Kamis (5/7).

Leo Murray, aktivis dibalik balon udara yang dijuluki “Bayi Trump” itu mengatakan kantor wali kota awalnya tidak menyetujui balon udara itu, tetapi “pasca gelombang besar dukungan publik atas rencana kami, sepertinya Balai Kota menemukan kembali rasa humornya.”

Murray menggunakan situs penggalangan dana di internet untuk mengumpulkan lebih dari $200 ribu, dengan meminta para donatur “menyumbang untuk membuat bayi karet berwarna oranye setinggi enam meter, dengan wajah jahat dan tangan mungil, yang akan mengambang di atas pusat kota London selama lawatan Trump.”

Dalam lawatan selama tiga hari itu, Trump akan bertemu dengan Ratu Elizabeth dan Perdana Menteri Theresa May. [em/al]

Recommended

XS
SM
MD
LG