Bulan Oktober tahun ini USAID (United States Agency for International Development) atau Badan Pembangunan Internasional Amerika menandai 50 tahun kerjasamanya dengan Pemerintah Indonesia.
Direktur Misi USAID, Glenn E. Anders mengakui selama kurun waktu 50 tahun bekerja sama dengan pemerintah Indonesia, terdapat sejumlah tantangan yang dihadapi dalam menjalankan berbagai program yang ada.
"Indonesia adalah negara besar yang memiliki banyak kebutuhan dan juga dengan tingkat ekonomi negara yang tumbuh pesat namun juga kompleks, sementara anggaran kami terbatas sehingga tak bisa memenuhi seluruh kebutuhan itu dengan sumber daya yang kami miliki saat ini,” ujar Glenn Anders.
Sementara, Duta Besar AS untuk Indonesia, Scot Marciel, menegaskan bahwa Indonesia menjadi mitra penting bagi Amerika, karena Indonesia kini menjadi salah satu pusat perekonomian terbesar dunia dan menjadi contoh bagi negara lain.
Untuk tahun lalu USAID telah mengeluarkan dana sebesar 175 juta dolar, sementara tahun depan anggaran yang akan dikeluarkan untuk program kemitraan dengan Indonesia adalah 150 juta dolar. Anggaran ini diprioritaskan untuk bidang-bidang seperti kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup, peningkatan demokrasi dan tata kelola pemerintahan serta pengembangan ekonomi masyarakat.
Selaku perwakilan pemerintah Indonesia, Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bidang Pendanaan Pembangunan, Wismono Adi Suryobroto tidak mempersoalkan menurunnya jumlah bantuan yang diberikan oleh USAID untuk tahun ini. Namun ia berharap program kemitraan ini lebih jauh dapat memberikan manfaat yang lebih nyata bagi masyarakat Indonesia.
“Satu hal yang menarik budgetnya itu katakanlah tidak terlalu besar, tapi dalam suatu kerjasama kemitraan (partnership cooperation), tidak hanya soal budget tetapi juga soal knowledege sharing, bagaimana melakukan investment leverage dan bagaimana melakukan suatu international cooperation itu juga adalah sangat penting,” kata Wismono Adi.
Sementara itu, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, turut menambahkan pula sejumlah program-program yang menjadi prioritas pemerintah dan masih membutuhkan dukungan dari USAID.
“Banyak hal yang telah dilakukan antara lain bantuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui pengiriman guru-guru dan juga sebaliknya, kemudian juga untuk kesehatan seperti dalam menanggulangi penyakit-penyakit menular seperti HIV-AIDS. Bukan hanya itu tetapi juga pengembangan untuk bisa meningkatkan kemampuan Indonesia dalam penyediaan air bersih untuk masyarakat, yang sampai sekarang belum bisa 100 persen dilakukan, sehingga masih diperlukan kerjasama,” demikian papar Menko Kesra Agung Laksono.