Presiden Perancis Emmanuel Macron menjustifikasi pilihannnya untuk dua menteri yang kini duduk di pemerintahannya, meski ada tentangan karena noda buruk pada masa lalu yang mencoreng karier politik mereka.
Macron mengatakan, Rabu (31/5), bahwa hanya sistem pengadilan, dan bukan laporan media, yang dapat memutuskan apakah tindakan-tindakan yang dilakukan Menteri Kesatuan Wilayah Richard Ferrand dan Menteri Urusan Eropa Mareille de Sarnez layak diproses hukum.
Juru bicara pemerintah Christophe Castaner mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan kabinet, Macron juga menegaskan perlunya transparansi dalam politik Perancis.
Keputusan Macron ini menawarkan masalah mengingat proyek besar Macron di Prancis adalah membersihkan politik di pemerintahan.
Ferrand pernah dicurigai melangsungkan praktik-praktik bisnis yang menguntungkan kekasihnya. Sarnez adalah satu di antara beberapa orang yang sedang diselidik karena memanfaatkan bantuan Parlemen Eropa untuk kepentingan pribadi. [ab/as]