Presiden Perancis yang baru, Emmanuel Macron, menyebut RT (TV Rusia) Sputnik multimedia propoganda, menyusul pembicaraan tatap muka pertamanya dengan jajarannya presiden Rusia, Vladimir Putin.
Macron menyebut kedua media itu "alat penyalur pengaruh dan propaganda" menentangnya dalam pemilihan presiden tahun ini, di mana Putin dipandang mendukung pesaing utama Macron, Marine Le Pen yang berhaluan ultra kanan. Serangan dunia maya terhadap kampanye Macron juga diduga terkait dengan Rusia.
Putin membantah tuduhan tersebut dalam konferensi pers hari Senin (29/5) di istana Versailles, dengan mengatakan Kremlin tidak berusaha mempengaruhi pemilihan di Perancis, meskipun dia mengakui adanya pertemuan bulan Maret dengan Le Pen.
Macron mengatakan, keduanya juga membahas hak LGBT di Chechnya.
"Presiden Putin mengatakan kepada saya, dia telah melakukan beberapa inisiatif mengenai masalah warga LGBT di Chechnya dengan langkah-langkah yang bertujuan untuk mewujudkan keseluruhan kebenaran tentang kegiatan pemerintah daerah," kata Macron.
Kedua pemimpin sepakat untuk bekerja sama lebih erat guna memerangi terorisme di seluruh dunia. Putin mengatakan, Macron telah mengusulkan untuk tukar-menukar delegasi resmi untuk bekerja mencapai tujuan tersebutdalam pembicaraan mereka. [ps/al]