Uni Eropa hari Selasa (7/6) mengungkapkan rencana untuk mencapai kesepakatan dengan negara-negara Afrika dan Timur Tengah, guna membujuk para calon pengungsi supaya jangan berangkat dan tidak mencari pekerjaan di Eropa.
Komisi Eropa mengatakan perjanjian itu akan melibatkan negara-negara yang ditinggalkan, dilewati atau kini ditinggali oleh para migran dan pengungsi dalam perjalanan mereka menuju Eropa.
Langkah ini merupakan strategi jangka panjang Uni Eropa untuk mengatasi akar masalah migrasi, ketika blok yang beranggotakan 28 negara itu berupaya mengatasi darurat pengungsi terbesar yang mereka hadapi sejak Perang Dunia Kedua.
Komisi Eropa mengatakan kemitraan baru itu akan menggabungkan anggaran untuk membangun pos-pos perbatasan, suaka dan usaha untuk mengatasi penyelundupan, mengembangkan infrastruktur dan mendorong investasi. [em/ii]
