Turki memperingatkan bahwa pelanggaran gencatan senjata bisa merusak pembicaraam perdamaian yang direncanakan berlangsung bulan ini.
Rusia dan Turki, yang mendukung pihak-pihak yang bertentangan dalam konflik Suriah, memediasi penghentian pertempuran secara nasional pekan lalu, dan membangun usaha untuk menyelenggarakan perundingan perdamaian di Astana, Kazakhstan.
Menlu Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan kepada kantor berita pemerintah Anadolu, "jika kita tidak menghentikan kekerasan yang meningkat, proses (pembicaraan perdamaian) di Astana bisa gagal.”
Ia menyalahkan para pejuang pro-pemerintah, termasuk kelompok militan Hezbollah yang berbasis di Lebanon, karena melanggar gencatan senjata. Cavusoglu juga mengatakan, para pejabat Rusia dijadwalkan berkunjung ke Turki pekan depan untuk membahas kerangka kerja bagi pembicaraan perdamaian itu.
Kelompok-kelompok pemberontak utama Suriah menyatakan pelanggaran-pelanggaran gencatan senjata yang dilakukan pemerintah sebagai alasan untuk menghentikan partisipasi mereka dalam proses pembicaraan perdamaian.
Selain serangan pimpinan pemerintah di Wadi Barada,sebuah kawasan dekat ibukota Suriah yang dikuasai pemberontak, kelompok-kelompok itu juga mengeluhkan serangan udara besar-besaran di provinsi Hama dan provinsi Idlib, serta ofensif pemerintah di sebuahkawasan pinggiran Damaskus. (ab/uh)