Sebuah pengadilan di Tunisia telah memulai persidangan terhadap mantan Presiden Zine el-Abidine Ben Ali dengan dakwaan perdagangan narkoba dan senjata.
Ini merupakan pengadilan kedua terhadap mantan pemimpin itu sejak ia mengasingkan diri di Arab Saudi pada bulan Januari, di tengah-tengah protes massa menentang 23 tahun masa pemerintahannya.
Para pengacaranya hari Senin mengatakan Ben Ali tidak mendapat persidangan yang adil, dan menarik diri dari persidangan. Sidang dimulai kembali tanpa mereka setelah jeda singkat.
Mantan pemimpin Tunisia dan istrinya, Leila Trabelsi, divonis in absentia bulan lalu atas tuduhan penggelapan dan tuduhan-tuduhan lain setelah ditemukannya perhiasan dan uang negara di salah satu istana mereka. Mereka masing-masing dijatuhi hukuman penjara 35 tahun.
Ben Ali mencela vonis tersebut seraya menyebutnya sebagai parodi keadilan.