Tautan-tautan Akses

Ratusan Warga Tunisia Berdemo Mengutuk Kekerasan


Ratusan demonstran Tunisia melakukan aksi unjuk rasa di lapangan La Kasbah, ibukota Tunis (15/7).
Ratusan demonstran Tunisia melakukan aksi unjuk rasa di lapangan La Kasbah, ibukota Tunis (15/7).

Sebanyak 12 partai politik Tunisia mengorganisir pawai hari Kamis, menyerukan transisi ke demokrasi dengan damai.

Ratusan warga Tunisia mengadakan rapat umum di ibukota, Tunis, untuk mengutuk “kekerasan dan kekacauan” setelah gelombang protes yang terjadi dalam beberapa hari ini, termasuk satu yang mengakibatkan seorang anak laki-laki berusia 14 tahun tertembak mati dengan tidak disengaja.

Sebanyak 12 partai politik di Tunisia mengorganisir pawai hari Kamis, menyerukan transisi ke demokrasi dengan damai. Rapat umum itu tidak mencakup partai Islamis Ennahda, yang dianggap organisasi moderat tetapi disalahkan oleh beberapa pihak menghasut kerusuhan. Partai itu membantah keterlibatan dalam kekerasan baru-baru ini.

Rakyat Tunisia khawatir bentrokan kemungkinan akan melenyapkan harapan mereka akan demokrasi. Sebagian yakin antek mantan presiden Zine El Abidine Ben Ali atau kelompok lain sedang berusaha untuk menggagalkan proses demokrasi.

Pihak berwenang mengatakan anak yang berusia 14 tahun tadi tewas oleh peluru nyasar ketika polisi melepaskan tembakan untuk membubarkan demonstrasi kekerasan di kota Sidi Bouzid hari Minggu. Dua orang lain luka-luka dalam bentrokan itu.

Bulan Desember lalu, seorang sarjana yang menganggur berusia 26 tahun membakar diri di kota itu setelah polisi menyita sayur-mayur barang dagangannya.

Kerusuhan yang diakibatkannya dan harga pangan serta pengangguran yang tinggi menyulut apa yang disebut “Arab Spring,” yang telah mendorong rakyat menuntut reformasi dalam sejumlah negara-negara Afrika Utara dan Timur Tengah.

XS
SM
MD
LG