Presiden AS Donald Trump dan para pemimpin Argentina, Italia, dan Slovakia, termasuk di antara para tokoh yang akan menghadiri pertemuan tiga hari kelompok konservatif terkemuka, yang dimulai Kamis di luar Washington.
Wakil Presiden AS, JD Vance membuka Konferensi Aksi Politik Konservatif (Conservative Political Action Conference), dengan sesi-sesi lainnya pada hari Kamis. Konferensi itu mencakup diskusi tentang cryptocurrency dan perdamaian Timur Tengah, serta panel yang menampilkan para kerabat sandera yang ditahan di Gaza oleh Hamas.
Vance mengatakan, dia yakin “ancaman terbesar” terhadap negara-negara di Eropa adalah kedatangan “migran asing yang tidak diperiksa,” dan mengecam pemerintahan mantan Presiden AS Joe Biden atas penanganan imigrasi dan kepemimpinan luar negerinya.
Dia menambahkan, tujuan utama Trump adalah “mengeluarkan warga asing yang tidak sah” dari Amerika Serikat, meskipun janji Trump untuk melakukan deportasi massal terhadap 11 juta migran tidak berdokumen yang tinggal di AS, terhenti pada bulan pertama masa jabatan keduanya di Gedung Putih.
“Kita tidak bisa membangun kembali peradaban Barat dengan membiarkan jutaan migran yang tidak sah” memasuki negara-negara Barat, kata Vance. “Kami menginginkan perbatasan dan kedaulatan.”
Konferensi CPAC membantu Trump muncul sebagai tokoh dalam politik konservatif, seperti yang ia sampaikan setiap tahun pada masa jabatan sebelumnya. Dia menggunakan pidatonya tahun lalu di konferensi itu untuk berjanji bahwa kemenangan dalam pemilihan presiden bulan November 2024, akan membawa “hari penghakiman” bagi “para pembohong dan penipu yang telah mengambil alih pemerintahan kita.” [ps/jm]
Forum