Menteri Pertanian Amerika Serikat Brooke Rollins menegaskan pihaknya tengah mencari solusi untuk melarang China agar tidak dapat membeli lahan pertanian di Negeri Paman Sam. Upaya tersebut akan menjadi salah satu prioritas utamanya saat menjabat.
"Salah satu yang paling utama dalam daftar prioritas saya adalah pembelian lahan pertanian kami oleh China. Banyak di antaranya berada di sekitar pos militer kami," kata Rollins kepada Breitbart News dalam wawancara eksklusif yang isinya dirilis pada Selasa (18/2).
Dalam beberapa tahun terakhir, pembelian lahan di dekat lokasi sensitif seperti instalasi militer oleh entitas atau individu asal China semakin mendapat sorotan dari anggota parlemen dan pejabat keamanan.
Menurut data Komite 100, sebuah organisasi nonprofit yang mengadvokasi warga Amerika keturunan China, hingga pertengahan Desember 2024, sebanyak 40 negara bagian di Amerika telah mengajukan 215 rancangan undang-undang yang membatasi kepemilikan properti oleh entitas asing. Dari jumlah itu, 164 RUU secara khusus melarang atau membatasi warga negara China untuk membeli atau memiliki berbagai jenis properti.
Tiga puluh enam RUU telah disahkan, dan 16 di antaranya membatasi warga negara China untuk membeli atau memiliki beberapa bentuk properti, kata Komite 100 di situs webnya.
Dalam wawancaranya dengan Breitbart News, Rollins mengatakan bahwa pemerintahan Trump ingin membawa masalah legislatif tingkat negara bagian ini ke tingkat federal.
"Selama beberapa tahun terakhir, organisasi saya, America First Policy Institute, benar-benar bekerja sama dengan banyak negara bagian agar mereka mengambil tindakan dalam hal ini dan meloloskan undang-undang negara bagian [tentang pelarangan pembelian lahan pertanian oleh China]. Namun, kami juga sedang mencari solusi di tingkat federal," katanya kepada Breitbart pada Jumat.
Rollins mengatakan masyarakat khawatir terhadap investasi asing China di lahan pertanian "tidak diragukan lagi.” Ia juga menambahkan bahwa warga Amerika ingin lahan pertanian di negara itu dimiliki oleh sesama warga Amerika, bukan oleh orang asing yang loyal kepada Partai Komunis China.
Ia juga memuji Presiden Donald Trump karena menggaungkan ideologi "America First," yang menyoroti China sebagai ancaman potensial bagi keamanan Amerika.
Laporan Badan Layanan Pertanian Departemen Pertanian Amerika pada 2023 menunjukkan bahwa Kanada saat ini memiliki jumlah lahan pertanian dan nonpertanian terbesar yang dimiliki asing, yaitu 33 persen. Sebagai perbandingan, China memiliki sedikit kurang dari satu persen lahan pertanian yang dimiliki asing.
Negara-negara penting lainnya yang memiliki lahan pertanian Amerika termasuk Belanda (11 persen), Italia (6 persen), Inggris (6 persen), dan Jerman (5 persen). Secara kolektif, negara-negara ini menguasai 28 persen lahan pertanian yang dimiliki asing di Amerika, dengan total sekitar 5 juta hektar, menurut laporan Badan Layanan Pertanian.
Dalam laporan tersebut, Badan Layanan Pertanian mencatat bahwa meskipun persentase kepemilikan lahan pertanian milik asing oleh China relatif rendah, "ada minat yang cukup besar terhadap kepemilikan mereka."
Indiana merupakan salah satu negara bagian yang telah mengambil langkah untuk membatasi kepemilikan lahan pertanian oleh China.
Pada Maret 2024, rancangan undang-undang yang diajukan oleh anggota DPR Negara Bagian Indiana, Kendell Culp, untuk "melindungi lahan pertanian dan pangkalan militer Hoosier dari musuh asing" telah disahkan menjadi undang-undang.
"Musuh asing kita seperti China dan Rusia seharusnya tidak dapat membeli tanah Hoosier, yang dapat membahayakan kemampuan kita untuk melindungi pangan dan keamanan nasional kita," kata Culp dalam siaran pers tentang undang-undang tersebut.
"Kita bahkan tidak dapat membiarkan sebagian kecil lagi lahan pertanian kita yang berharga, dirampas," katanya. [ah/rs]
Forum