Tautan-tautan Akses

Trump Tunda Tarif Baru pada Meksiko dan Kanada


Kombinasi foto: Presiden AS Donald Trump, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum, dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau (Foto: Reuters)
Kombinasi foto: Presiden AS Donald Trump, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum, dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau (Foto: Reuters)

Pengumuman tarif yang disampaikan oleh Presiden AS Donald Trump pada akhir pekan lalu terhadap Kanada, China, dan Meksiko membuat pasar global terpuruk pada hari Senin. Pasar pulih sebagian ketika Trump mengumumkan akan menunda tarif yang dikenakan pada barang-barang Meksiko dan Kanada.

Dampak dari pengumuman tarif pada akhir pekan yang disampaikan oleh Presiden AS Donald Trump dirasakan di Ottawa, di Mexico City, di Beijing — dan juga di New York, Hong Kong, Seoul, dan Taipei. Di seluruh dunia, pasar saham jatuh pada hari Senin (3/2) setelah Trump mengumumkan tarif sebesar 25 persen terhadap Meksiko dan Kanada, serta 10 persen terhadap China.

Di Washington, Trump berbicara tentang kesepakatannya pada hari Senin dengan Meksiko untuk menangguhkan tarif selama sebulan sebagai imbalan atas berbagai konsesi dari Mexico City yang dimaksudkan untuk menghentikan arus migrasi dan pergerakan obat-obatan terlarang melintasi perbatasan selatan AS. Pasar dengan cepat menutup sebagian kerugian setelah pengumuman itu. Ia juga mengumumkan jeda serupa dengan Kanada pada hari Senin.

“Kita harus menghentikan orang-orang yang berdatangan, dan kita harus menghentikan fentanil, termasuk China. Fentanil telah menewaskan sedikitnya 200.000 orang tahun ini. Fentanil mengalir masuk dari China melalui Meksiko dan Kanada. Dan mereka harus menghentikannya. Dan jika mereka tidak menghentikannya, tarifnya akan semakin buruk. Jauh lebih buruk,” tandas Trump.

Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menyampaikan nada penuh harapan pada hari Senin. “Saya yakin bahwa bulan ini, kita akan dapat memperoleh hasil, hasil yang baik bagi rakyat Anda, hasil yang baik bagi rakyat Meksiko, dan ini adalah hasil kesepakatan. Itu adalah hasil pembicaraan yang baik, dengan rasa hormat.”

Para pakar ekonomi mengatakan konsumen akan segera merasakan dampaknya dan menunjuk pada persamaan sejarah.

Steve Kamin adalah peneliti senior di American Enterprise Institute, sebuah lembaga pemikir yang berbasis di Washington, D.C. “Hal ini membawa kita kembali ke tahun 1930-an ketika perang dagang menjadi salah satu faktor yang memperparah Depresi Besar, karena perekonomian di seluruh dunia membangun hambatan untuk mencegah masuknya impor. Dalam jangka panjang, mempertahankan tarif tinggi pada akhirnya akan mengurangi jumlah total perdagangan global, yang akan mengurangi persaingan dan mengurangi penyebaran inovasi teknologi di seluruh dunia. Dalam jangka waktu yang lebih panjang, hal itu akhirnya bisa memperlambat laju pertumbuhan ekonomi AS dan global,” ujarnya.

China memberlakukan tarif terbatas setelah Trump memberlakukan pungutan tarif sebesar 10% tersebut.

China mengenakan tarif atas barang-barang impor tertentu dari Amerika pada hari Selasa (4/2) dan mengancam beberapa perusahaan AS, termasuk Google, akan kemungkinan pemberlakuan sanksi, sebagai tanggapan terukur atas pemberlakuan tarif tersebut.

Tanggapan terbatas Beijing terhadap pemberlakuan tarif 10% oleh Trump pada semua barang impor dari China tersebut menggarisbawahi upaya para pembuat kebijakan China untuk melibatkan Trump dalam pembicaraan guna mencegah perang dagang langsung antara dua ekonomi terbesar di dunia itu.

Capital Economics, sebuah firma riset yang berbasis di Inggris, memperkirakan tarif tambahan yang diberlakukan oleh China akan berlaku pada impor tahunannya senilai sekitar $20 miliar, dibandingkan dengan barang-barang China senilai $450 miliar yang diimpor oleh Amerika yang dikenai tarif yang mulai berlaku pada pukul 12:01 dini hari Waktu Amerika Bagian Timur pada hari Selasa (4/2).

“Langkah-langkah tersebut termasuk ringan, setidaknya jika dibandingkan dengan langkah-langkah AS, dan telah disesuaikan untuk mengirim pesan kepada AS,” kata Julian Evans-Pritchard, kepala bagian Ekonomi China di firma tersebut, dalam sebuah catatan.

Selain itu, Duta Besar China untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Fu Cong, pada hari Senin mengatakan Beijing akan meminta bantuan Organisasi Perdagangan Dunia.

“Kami yakin bahwa ini melanggar aturan WTO. Itulah sebabnya mengapa China mengajukan keluhan ke WTO. Dan kami juga menyadari bahwa kami mungkin akan terpaksa mengambil tindakan balasan. Dan izinkan saya juga menekankan bahwa tidak ada pemenang dalam perang dagang,” ujar Fu.

Trump berencana untuk berbicara dengan Presiden China Xi Jinping pada minggu ini, kata juru bicara Gedung Putih.

Presiden Trump mengakui bahwa langkah yang dibuatnya dapat menaikkan harga tetapi mengatakan tarif yang lebih tinggi akan “setimpal dengan harga yang harus dibayar” untuk memperkuat kepentingan AS. [lt/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG