Perdana Menteri Justin Trudeau pada Sabtu (1/2) mengatakan Kanada akan merespons tarif baru Presiden Donald Trump dengan mengenakan tarif 25 persen pada sejumlah barang asal Amerika, mulai dari minuman hingga peralatan.
Ketika hubungan antara sekutu lama yang berbagi perbatasan darat terpanjang di dunia mencapai titik terendah, Trudeau mengumumkan dalam konferensi pers bahwa Kanada akan mengenakan tarif pada barang-barang AS senilai C$155 miliar (setara Rp 1,73 kuadriliun). Tarif sebesar C$30 miliar akan mulai berlaku pada Selasa, bersamaan dengan tarif Trump, sementara bea masuk pada sisa C$125 miliar akan diterapkan dalam 21 hari ke depan.
Pengumuman Trudeau itu disampaikan beberapa jam setelah Trump memerintahkan penerapan tarif 25 persen pada impor Kanada dan Meksiko, serta 10 persen pada barang-barang China. Para ekonom memperingatkan bahwa langkah tersebut dapat memicu perang dagang, memperlambat pertumbuhan global, dan memicu kembali inflasi.
Trudeau memperingatkan bahwa beberapa minggu ke depan akan sulit bagi warga Kanada, dan tarif Trump juga akan berdampak negatif bagi warga Amerika.
Berbicara kepada warga Amerika, Trudeau mengatakan, "Tarif ini akan menaikkan biaya bagi Anda, termasuk makanan di toko kelontong dan bensin di pompa. Mereka juga akan menghalangi akses Anda ke pasokan barang-barang penting yang terjangkau."
Pemimpin Kanada itu menyebutkan bahwa tarif akan mencakup bir, anggur, dan bourbon Amerika, serta buah-buahan dan jus buah, termasuk jus jeruk dari Florida, negara bagian asal Trump. Selain itu, Kanada juga akan menargetkan barang-barang seperti pakaian, peralatan olahraga, dan peralatan rumah tangga.
Trudeau mengatakan bahwa Kanada sedang mempertimbangkan langkah-langkah nontarif, yang dapat mencakup sektor seperti mineral penting, pengadaan energi, dan kemitraan lainnya.
Trudeau mengimbau warga Kanada untuk mendukung produk lokal dan memilih berlibur di dalam negeri daripada di Amerika. "Kami tidak meminta ini, tetapi kami tidak akan mundur," ujar Trudeau. [ah/ft]
Forum