Tautan-tautan Akses

Trump tentang Uji Coba Misil Antarbenua Korut: “Kita akan Tangani Korut”


Presiden Donald Trump berbicara dalam rapat kabinet di Ruang Kabinet di Gedung Putih, 31 Juli 2017 (foto: AP Photo/Evan Vucci)
Presiden Donald Trump berbicara dalam rapat kabinet di Ruang Kabinet di Gedung Putih, 31 Juli 2017 (foto: AP Photo/Evan Vucci)

Presiden Donald Trump bertemu dengan kabinetnya hari Senin. Sewaktu para wartawan diperbolehkan berada sebentar di ruangan pada awal rapat, salah seorang di antara mereka menanyai panglima tertinggi Amerika itu mengenai reaksinya terhadap uji coba misil balistik antarbenua (ICBM) oleh Korea Utara.

Presiden Donald Trump menjawab:

"Kita akan tangani Korea Utara. Kita akan dapat menanganinya. Ini akan diatasi. Kita atasi semuanya.”

Apakah penanganannya melalui cara-cara militer? Klarifikasi mengenai hal ini muncul beberapa jam kemudian, dalam acara konferensi pers harian Gedung Putih.

Juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders mengemukakan:

"Sebagaimana yang kami katakan berulang kali sebelumnya, presiden tidak akan menyampaikan keputusan apapun, tetapi semua opsi terbuka.”

Korea Utara mengklaim misil balistiknya yang diujicoba akhir pekan lalu dapat mencapai daratan Amerika.

Dalam sejumlah cuitan di media sosial, Presiden Trump mengritik keras China, negara berpengaruh yang bertetangga dengan Korea Utara dan juga satu-satunya sekutu Pyongyang. Ia menuduh China tidak membantu Amerika Serikat dalam masalah China, dan hanya berbicara.

Padahal, empat bulan silam Trump menyatakan keyakinannya bahwa Tiongkok akan dapat menekan Pyongyang dengan cukup keras untuk meredakan ketegangan di Semenanjung Korea.

Sementara itu, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, dalam langkah yang diperkirakan akan semakin membuat China berang, kini meminta penempatan penuh sistem pertahanan misil Amerika, Terminal High Altitude Area Defense (THAAD).

Sekarang ini, sistem itu hanya berfungsi sebagian, hanya dua dari enam peluncurnya yang operasional.

Terlalu banyak saran yang tidak realistis mengenai cara menyelesaikan krisis nuklir Korea Utara dan sekarang tiba waktunya untuk menyingkirkan “pemikiran sakti” semacam itu, kata analis Joel Wit.

Analis di Lembaga Amerika-Korea ini, selama 20 tahun, baik di dalam maupun di luar pemerintahan, telah menangani isu proliferasi nuklir Korea Utara.

Joel Wit menyatakan:

"Yang perlu dilakukan adalah bersikap gigih, duduk dan lihat apa yang mungkin dilakukan. Kalau ada yang mustahil, apabila mustahil mengadakan dialog yang produktif, maka ada unsur-unsur lain dalam strategi kita yang dapat diterapkan, seperti melindungi diri.”

Akan tetapi para pejabat pemerintah Amerika menyatakan waktu berbicara telah usai. Amerika Serikat sejauh ini menanggapi dengan menguji coba misil balistiknya sendiri dan menerbangkan pesawat-pesawat bomber strategis B-1B di atas Semenanjung Korea sebagai unjuk kekuatan.

Setelah peluncuran ICBM kedua oleh Korea Utara Jumat lalu, Amerika mendadak melakukan latihan penembakan misil balistik bersama dengan pasukan Korea Selatan.

Amerika juga akan meluncurkan ICBM Minuteman III yang tak diperlengkapi dengan senjata pada hari Rabu dari Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg di California, untuk memvalidasi dan memverifikasi efektivitas, kesiagaan dan akurasi sistem persenjataan itu, sebut Komando Serangan Global Angkatan Udara Amerika.

Sementara itu, latihan militer gabungan besar-besaran Amerika-Korea Selatan dijadwalkan berlangsung Agustus ini. Latihan tahunan ini hampir selalu mendorong munculnya ancaman baru dari Pyongyang. [uh/lt]

XS
SM
MD
LG