Pertemuan untuk membahas infrastruktur pada hari Rabu (22/5) antara Presiden Amerika Donald Trump dan para pembesar Partai Demokrat di Kongres berantakan, karena presiden mengecam keras pihak oposisi yang menuduhnya berusaha “menutup-nutupi sesuatu” dengan cara merintangi penyelidikan Kongres.
Seperti dilaporkan oleh koresponden VOA di Gedung Putih, Patsy Widakuswara, terlepas dari kesimpulan dalam penyelidikan Mueller tentang campur tangan Rusia, cabang eksekutif dan legislatif pemerintah masih belum dapat bekerja sama dalam proyek-proyek yang sama-sama mereka inginkan.
Presiden Amerika Donald Trump muncul secara diadakan di Taman Mawar (Rose Garden), Gedung Putih setelah secara tiba-tiba menghentikan pertemuan yang dijadwalkan Rabu dengan para pembesar Partai Demokrat di Kongres untuk membahas perombakan infrastruktur di Amerika.
“Bukannya memasuki ruangan dengan gembira untuk sebuah pertemuan, saya justru bertemu dengan orang-orang yang baru saja mengatakan saya menutup-nutupi sesuatu. Saya tidak menyembunyikan apa pun,” jelasnya.
Trump mengacu pada komentar yang dilontarkan oleh Ketua DPR Nancy Pelosi setelah bertemu dengan para anggota Kongres dari Partai Demokrat di Capitol Hill pada pagi harinya.
“Tidak ada yang di atas hukum, termasuk presiden Amerika Serikat, dan kami percaya bahwa presiden Amerika Serikat terlibat dalam upaya menutup-nutupi sesuatu dalam penyelidikan Mueller,” kata Pelosi.
Trump dan Dewan Perwakilan yang dikontrol oleh Partai Demokrat terlibat dalam perselisihan menyangkut pengawasan kongres menyusul kesimpulan penyelidikan Mueller tentang campur tangan Rusia dalam pemilihan 2016.
Pertarungan itu mengakibatkan terbengkalainya berbagai agenda bipartisan termasuk infrastruktur yang kata kedua pihak mereka inginkan.
Michele Nellenbach dari Bipartisan Policy Center, sebuah pusat study kebijakan bipartisan di Washington, D.C., mengatakan, “Kita masih membutuhkan $2 triliun untuk infrastruktur. Jadi, sedikit disayangkan bahwa pertemuan itu dihentikan, dan bahwa isu-isu lain ikut dimainkan di sini, tapi kami masih ingin melihat rancangan undang-undang infrastruktur bipartisan. Ada kebutuhan yang signifikan di luar sana. Publik Amerika tahu ada kebutuhan yang signifikan, dan itu membutuhkan solusi bipartisan. Jadi, mudah-mudahan mereka akan kembali ke meja perundingan.”
Trump mengatakan dia ingin mencapai kesepakatan bipartisan mengenai infrastruktur, tetapi menurutnya dia tidak bisa bekerja sama dengan pihak Demokrat sekarang ini. “Kita tidak bisa melakukannya dalam keadaan seperti sekarang. Jadi, lupakan penyelidikan palsu ini,” jelas Trump.
Beberapa saat kemudian di Capitol Hill, pemimpin Fraksi Minoritas Senat Chuck Schumer menuduh Presiden Trump mengatur aksi walk-out itu sebagai alasan untuk tidak bernegosiasi mengenai infrastruktur. “Dia mencari-cari alasan. Apakah itu, mari kita membicarakan perdagangan dulu, atau apakah dia tidak akan menyetujui pendanaan apa pun, atau apakah hari ini ada investigasi yang sedang berlangsung. Halo! Ketika kami bertemu tiga minggu lalu juga ada investigasi yang sedang berlangsung,” cetus Schumer.
Laporan Mueller tidak menemukan bukti kolusi antara kampanye Trump dan Moskow, tetapi dibiarkan terbuka dengan pertanyaan apakah presiden menghalangi upaya penyelidikan.
Partai Demokrat sejak itu meluncurkan beberapa penyelidikan dan mengeluarkan beberapa panggilan untuk para pejabat dalam pemerintahan Trump, termasuk untuk mantan penasihat Gedung Putih Don McGahn. Semua panggilan itu telah diabaikan. [lt]