Tautan-tautan Akses

Trump: Pengumuman Resmi Perebutan Kembali Wilayah yang Dicaplok ISIS Minggu Depan


Presiden Amerika Serikat Donald Trump, saat menyampaikan pidato kenegaraan di Gedung Capitol, Washington, D.C., 5 Februari 2019. (Foto: dok).
Presiden Amerika Serikat Donald Trump, saat menyampaikan pidato kenegaraan di Gedung Capitol, Washington, D.C., 5 Februari 2019. (Foto: dok).

Presiden AS Donald Trump mengatakan, Rabu (6/2), ia memperkirakan akan ada pengumuman resmi sedini pekan depan bahwa koalisi pimpinan AS yang memerangi ISIS telah berhasil menguasai kembali semua wilayah yang direbut kelompok ekstremis itu dua tahun lalu.

Trump mengakui sisa-sisa kelompok teroris itu masih aktif di beberapa wilayah Suriah dan Irak, namun mengatakan mereka tidak bisa lagi memanfaatkan sumberdaya alam yang tersedia atau memajak warga sipil setempat untuk mendanai perjuangan mereka.

Presiden AS Donald Trump berbicara di hadapan Koalisi Global untuk Kalahkan ISIS yang beranggotakan 79 negara, di kantor Departemen Luar Negeri AS, Rabu (6/2).

Trump: Pengumuman Resmi Perebutan Kembali Wilayah yang Dicaplok ISIS Minggu Depan
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:17 0:00

"Militer Amerika Serikat, mitra-mitra koalisi kami, dan Pasukan Demokrasi Suriah telah membebaskan semua wilayah yang sebelumnya dikuasai ISIS di Suriah dan Irak. Kemungkinan akan secara resmi diumumkan pekan depan bahwa kita telah merebut 100 persen kekhalifahan itu,” kata Trump.

Trump mengatakan, saatnya untuk menyambut pulang dengan hangat pasukan AS di Suriah.

Namun ia mendesak negara-negara sekutu untuk mencontoh AS dalam menjaga perbatasan-perbatasan mereka dari usaha-usaha teroris yang mencoba menerobos masuk.

"Kita harus mengakui bahwa keamanan imigrasi adalah keamanan nasional dan bahwa pejuang asing tidak boleh memiliki akses ke negara-negara kita. Kita selama ini telah bersikap sangat keras,” imbuhnya.

Sementara menarik mundur sekitar 2.000 tentara dari Suriah, Trump mengatakan, dalam sebuah wawancara baru-baru ini, bahwa ia ingin pasukan AS berada di Irak untuk mengawasi Iran.

Para pejabat Irak mengatakan, konstitusi negara itu melarang wilayah mereka digunakan sebagai pangkalan untuk mengancam negara-negara tetangga. Namun, Menteri Luar Negeri Irak Mohamed Ali Alhakim menyerukan kepada koalisi, Rabu (6/2), untuk membantu memerangi sel-sel tidur ISIS.

"Saya menyerukan kepada semua negara di dunia untuk membantu Irak memerangi sel-sel tidur ISIS di berbagai penjuru negara kami, dan membantu Irak memulihkan kestabilan dan kembali ke kawasan-kawasan yang berhasil direbut kembali untuk mencegah munculnya kembali terorisme,” jelasnya.

Trump mengakui sisa-sisa kelompok ISIS masih ada di sejumlah tempat dan masih menimbulkan bahaya. Namun, ia mengatakan, AS dan sekutu-sekutunya siap mengkonfrontasi teroris di manapun mereka muncul. [ab]

XS
SM
MD
LG