Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan, Kamis (4/1), melalui cuitannya di Twitter, ia memiliki andil dalam terwujudnya rencana dimulainya kembali pembicaraan antara Korea Utara dan Korea Selatan. Ia menyatakan, berkat kepemimpinannya yang kukuh dan tegas, apa yang selama ini diyakini banyak pakar sulit terwujud justru akan terjadi.
Rabu (3/1), kedua Korea membuka kembali jalur komunikasi langsung antar kedua negara yang telah dinonaktifkan sejak 2016 setelah pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menawarkan diri untuk mengirim sebuah tim ke Olimpiade Musim Dingin bulan depan di mana Korea Selatan menjadi tuan rumahnya. Setelah pembukaan jalur komunikasi itu, menurut Associated Press, sejumlah pejabat dari kedua negara berbicara selama 20 menit.
Seoul menanggapi tawaran Kim ini dengan mengusulkan pembicaraan tingkat tinggi Selasa pekan depan untuk membahas masalah-masalah yang menjadi kepentingan bersama, termasuk kemungkinan partisipasi Korea Utara dalam Olimpiade Musim Dingin di Korea Selatan.
Korea Utara menjadi sorotan masyarakat internasional dalam beberapa bulan terakhir karena sejumlah uji peluncuran misil yang dilakukannya, dan uji coba nuklir keenamnya yang berkuatan besar.
Pyongyang mengabaikan sanksi-sanksi baru yang dijatuhkan masyarakat internasional, dan tidak memperdulikan pernyataan-pernyataan keras dari pemerintahan Trump. Negara itu terus mengembangkan program senjata perusak massalnya, yang menurutnya dikembangkan untuk membela diri dari agresi Amerika Serikat. [ab/uh]