Presiden Amerika Donald Trump hari Jumat (15/12) mengecam Biro Penyidikan Federal atau FBI mengenai penyelidikan tentang Rusia dan membuka kemungkinan pemberian pengampunan bagi bekas penasihat keamanan nasional Michael Flynn, yang mengaku bersalah berbohong kepada agen-agen FBI.
"Saya belum mau membicarakan pengampunan bagi Michael Flynn," kata Presiden Trump kepada para wartawan di luar Gedung Putih sebelum berangkat ke Akademi FBI di Quantico, Virginia.
Dia menambahkan: "Akan kita lihat apa yang akan terjadi, kita tunggu. Tapi saya bisa mengatakan: kalau kita melihat apa yang terjadi dengan FBI dan dengan Departemen Kehakiman, banyak orang sangat, sangat marah."
Tetapi sebelumnya, pengacara Gedung Putih Ty Cobb mengatakan, "Tidak ada pertimbangan di Gedung Putih untuk mengampuni Michael Flynn."
Awal bulan ini, Flynn mengaku bersalah berbohong kepada agen federal dan telah sepakat untuk bekerja sama dengan penyelidik khusus untuk memeriksa tuduhan campur tangan Rusia dalam pemilu 2016, dan persekongkolan antara Moskow dan kampanye Trump.
Purnawirawan Jenderal Angkatan Darat berusia 59 tahun itu mengaku bersalah atas tuduhan membuat pernyataan palsu kepada FBI tentang serangkaian percakapan pribadi yang dilakukannya bulan Desember 2016 dengan duta besar Rusia untuk Amerika, Sergey Kislyak.
Setelah Presiden Trump memecat Direktur FBI James Comey, yang memimpin penyelidikan terhadap Rusia, Departemen Kehakiman menunjuk Robert Mueller untuk memimpin penyelidikan mengenai masalah tersebut. [sp/ii]