Tautan-tautan Akses

Trump “Berterima Kasih” kepada Putin atas Pengurangan Staf Dipomatik AS di Rusia


Presiden AS, Donald Trump, berbicara kepada para wartawan setelah briefing keamanan di padang golf miliknya di Bedminster, New Jersey, AS, 10 Agustus 2017 (foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
Presiden AS, Donald Trump, berbicara kepada para wartawan setelah briefing keamanan di padang golf miliknya di Bedminster, New Jersey, AS, 10 Agustus 2017 (foto: REUTERS/Jonathan Ernst)

Presiden Donald Trump, menepis keputusan pemimpin Rusia Vladimir Putin untuk mengusir ratusan personel diplomatik Amerika dari Rusia, berterima kasih kepada Putin dan menegaskan bahwa langkah tersebut akan membuat Amerika menghemat uang dalam jumlah besar.

Dalam pernyataan kepada para wartawan di lapangan golfnya di New Jersey hari Kamis, Trump mengatakan, “Saya ingin berterima kasih kepadanya karena kita sedang berusaha memangkas pegawai, dan sehubungan dengan itu, saya sangat berterima kasih ia mengusir sejumlah besar orang karena sekarang kita memiliki pegawai yang lebih sedikit.” Ia menambahkan, “Kita akan menghemat banyak uang.”

Belum ada reaksi resmi langsung dari Departemen Luar Negeri Amerika terhadap pernyataan Trump itu. Namun kantor berita Reuters mengutip seorang mantan penjabat Departemen Luar Negeri yang tidak disebut namanya, yang mengatakan bahwa instansi tersebut “terkejut dan bingung” oleh pernyataan presiden.

Tidak jelas apakah presiden bergurau dalam pernyataannya itu. Nicholas Burn, dosen di Fakultas Ilmu Pemerintahan Universitas Harvard mengatakan, jika Trump bergurau, “ia seharusnya bersikap bijak,” tetapi jika tidak, maka pernyataan Trump itu sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Gedung Putih tidak segera berkomentar mengenai pernyataan presiden. Trump sebelumnya dikritik karena tampaknya tidak mengambil sikap keras terhadap Rusia.

Perintah Putih untuk mengusir staf kedutaan dan konsuler Amerika telah lama diperkirakan, menyusul pengusiran 35 diplomat Rusia dan penutupan dua tempat rekreasi Rusia di Amerika atas perintah Presiden Barack Obama, setelah muncul laporan dari badan-badan intelijen Amerika bahwa Rusia mencampuri pemilihan presiden 2016 dengan melakukan peretasan dan cara-cara lain untuk membantu Trump menang dalam pemilu itu.

Moskow membantah klaim tersebut. [uh/lt]

XS
SM
MD
LG