Tautan-tautan Akses

Trump Akhiri Penggunaan Aplikasi Perbatasan, Migran di Perbatasan Meksiko-AS Kecewa


Seorang imigran pencari suaka ke AS di perbatasan Meksiko menunjukkan pesan terbaru di aplikasi CBP One yang menyebutkan bahwa semua janji temu telah dibatalkan hari Senin (20/1).
Seorang imigran pencari suaka ke AS di perbatasan Meksiko menunjukkan pesan terbaru di aplikasi CBP One yang menyebutkan bahwa semua janji temu telah dibatalkan hari Senin (20/1).

Puluhan migran dibiarkan menunggu di perbatasan Meksiko, Senin (20/1) setelah pemerintahan Presiden Donald Trump mengakhiri aplikasi perbatasan era pendahulunya, Joe Biden, yang memberikan akses resmi kepada hampir 1 juta orang.

Sebuah pemberitahuan di situs web Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) pada hari Senin (20/1) tepat setelah Trump dilantik memberitahu para pengguna bahwa aplikasi "CBP One" itu tidak lagi tersedia dan bahwa janji temu yang ada telah dibatalkan.

Aplikasi itu merupakan sebuah sistem undian daring untuk memberi waktu janji temu kepada 1.450 orang per hari di delapan pos penyeberangan perbatasan untuk dapat memasuki AS secara sah dan dengan memenuhi syarat untuk bekerja.

Para migran diizinkan masuk dengan “pembebasan bersyarat” imigrasi, sebuah kewenangan presiden yang digunakan Joe Biden lebih banyak daripada yang pernah digunakan para presiden lainnya sejak kewenangan itu diperkenalkan pada tahun 1952.

Senin pagi, salah satu kelompok migran terakhir yang memperoleh janji temu melalui aplikasi yang sangat populer itu diizinkan memasuki AS.

Tetapi kelompok berikutnya, yang siap melalui pabean hanya beberapa menit setelah pelantikan Donald Trump, tidak seberuntung itu.

Margelis Tinoco, 48, menunggu dalam antrean di pos penyeberangan perbatasan Ciudad Juarez-El Paso ketika ia menerima pesan melalui aplikasi itu yang mengatakan bahwa janji temu yang telah ia coba dapatkan selama enam bulan telah dibatalkan.

Ia telah bepergian ke Kolombia bersama dengan anak lelakinya yang berusia 13 tahun dan suaminya yang berkebangsaan Venezuela. Ia mengatakan ia tidak dapat kembali.

“Apa yang harus saya katakan pada anak saya?” kata Tinoco sambil menangis. “Saya tidak punya jawaban karena saya tidak tahu apa yang akan terjadi.”

Langkah menutup aplikasi itu sesuai dengan janji Trump dalam kampanyenya dan akan menyenangkan para kritikus yang mengatakan aplikasi itu merupakan magnet yang sangat kuat yang membuat lebih banyak orang untuk datang ke perbatasan Meksiko dengan AS.

Aplikasi CBP One telah membawa hampir satu juta orang ke AS dengan izin dua tahun dan izin untuk bekerja sejak Januari 2023.

Bahkan migran yang telah tiba di AS melalui aplikasi itupun kini dalam ketidakpastian karena pembebasan bersyarat imigrasi itu hanya berlaku dua tahun. [uh/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG