Tiongkok telah memperingatkan Amerika untuk tidak menggunakan insiden-insiden keagamaan sebagai dalih mencampuri urusan dalam negerinya, setelah Washington mengatakan “sangat prihatin” dengan banyaknya warga Tibet yang membakar diri di Tiongkok.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Victoria Nuland mengatakan insiden bakar diri hari Senin menunjukkan adanya kemarahan sangat besar atas berbagai peraturan ketat dalam kebebasan beragama dan HAM Tiongkok.
Sejumlah saksi dan kelompok HAM mengatakan tiga warga Budha yang memprotes perlakuan Tiongkok di propinsi Sichuan telah bakar diri dalam beberapa pekan ini dan dua di antara mereka tewas.
Menanggapi hal itu juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Liu Weiman hari Rabu memperingatkan Amerika, yang menggunakan “masalah-masalah keagamaan” sebagai dasar intervensi politik. Ia juga bersikeras bahwa pemerintah Tiongkok menjaga hak-hak dasar kelompok-kelompok etnis, termasuk kebebasan beragama.
Sedikitnya 15 warga Budha – Tibet diyakini telah bakar diri dalam 10 bulan ini, sejak seorang biksu muda yang memprotes perlakuan Tiongkok meninggal setelah bakar diri di luar biara Kirti bulan Maret lalu.
