Tautan-tautan Akses

Tindakan Terhadap Pusat Penipuan Meluas, Thailand Pertimbangkan Bangun Tembok di Perbatasan Kamboja


Suasana di kota perbatasan Thailand Aranyaprathet dan kota perbatasan Kamboja Poipet, 20 Juli 2008. (Sukree Sukplang (THAILAND)/REUTERS)
Suasana di kota perbatasan Thailand Aranyaprathet dan kota perbatasan Kamboja Poipet, 20 Juli 2008. (Sukree Sukplang (THAILAND)/REUTERS)

Thailand sedang mempelajari gagasan membangun tembok di sebagian perbatasannya dengan Kamboja untuk mencegah penyeberangan ilegal, kata pemerintah negara itu hari Senin (3/3), ketika upaya multinasional untuk membongkar jaringan luas pusat-pusat penipuan meningkat.

Penindakan itu diperluas terhadap pusat-pusat penipuan yang menggunakan internet untuk menghubungi calon korban dan melakukan penipuan keuangan besar-besaran di Asia Tenggara, khususnya yang berada di perbatasan Thailand yang mudah disusupi dengan Myanmar dan Kamboja. Menurut PBB, ratusan ribu orang telah diperdagangkan oleh geng-geng kriminal dalam beberapa tahun terakhir di kawasan itu.

Pada akhir pekan, polisi Thailand menerima 119 warga Thailand dari otoritas Kamboja setelah penggerebekan di kota Poipet, yang membawa keluar lebih dari 215 orang dari kompleks pusat penipuan di sana.

“Jika dibangun, bagaimana caranya? Apa hasilnya dan bagaimana ini menyelesaikan masalah? Ini masih dipelajari,” kata juru bicara pemerintah Thailand Jirayu Houngsub mengenai proposal pembangunan tembok, tanpa merinci panjang struktur tersebut.

Seorang juru bicara pemerintah Kamboja menolak mengomentari proposal pembangunan tembok itu. Juru bicara kementerian luar negerinya tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Letak Pattaya dan provinsi Sa Kaeo pada peta Thailand.
Letak Pattaya dan provinsi Sa Kaeo pada peta Thailand.

Thailand dan Kamboja berbagi perbatasan sepanjang 817 kilometer. Kementerian Pertahanan Thailand sebelumnya telah mengusulkan pembangunan tembok untuk menutup jalur penyeberangan alam sepanjang 55 kilometer antara provinsi Sa Kaeo, Thailand, dan Poipet, yang sekarang ini hanya dilindungi oleh kawat berduri.

Pusat-pusat penipuan telekomunikasi itu telah beroperasi selama bertahun-tahun di Asia Tenggara, menjerat orang-orang dari berbagai negara, hingga sejauh Afrika Barat.

Pusat-pusat itu telah menghadapi pengawasan ketat setelah penyelamatan aktor China Wang Xing pada Januari lalu. Wang diiming-imingi ke Thailand dengan janji mendapat pekerjaan sebelum diculik dan dibawa ke sebuah pusat penipuan di Myanmar. Di kawasan Myawaddy, Myanmar, lebih dari 7.000 orang asing – kebanyakan dari China – sedang menunggu untuk menyeberang masuk Thailand, yang berkoordinasi dengan kedutaan besar dalam upaya melancarkan proses pemulangan mereka.

Ratusan orang asing yang dibawa keluar dari kompleks tersebut berada dalam ketidakpastian, dalam kondisi kumuh di sebuah kamp milisi di Myanmar. Mereka berupaya keras untuk memastikan dapat pulang, kata beberapa tahanan. Seorang anggota parlemen terkemuka Thailand pekan lalu mengatakan tindakan keras mereka tidak cukup, dengan memperkirakan 300 ribu orang telah beroperasi di berbagai kompleks di Myawaddy saja. [uh/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG