Thailand telah memutus pasokan listrik, internet, dan bahan bakar ke lima wilayah perbatasan di Myanmar, kata seorang menteri senior Thailand pada Rabu (5/2). Langkah itu dilakukan ketika negara itu sedang meningkatkan upayanya untuk menghentikan pusat-pusat penipuan yang telah menjadi masalah keamanan yang kian meningkat.
“Mereka mungkin menghadapi tantangan pasokan listrik yang lebih sedikit. Namun, kita berada pada titik di mana tidak ada yang bisa menyalahkan Thailand karena menjadi bagian atau berperan dalam mendukung tindakan ilegal,” kata Wakil Perdana Menteri dan Menteri Dalam Negeri Anutin Charnvirakul kepada wartawan.
“Mereka mungkin beralih ke sumber pasokan listrik lain atau membangkitkan listrik sendiri.”
Kompleks-kompleks penipuan daring di Asia Tenggara, termasuk yang terletak di sepanjang perbatasan Thailand-Myanmar, diduga telah menjebak ratusan ribu orang dalam operasi daring ilegal, yang menghasilkan miliaran dolar setiap tahunnya, menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 2023.
Surat kabar Global New Light of Myanmar yang dikelola oleh pemerintah Myanmar dalam artikel terhitung jarang terbit tentang pusat penipuan bulan lalu mengatakan kebutuhan dasar, termasuk listrik dan internet, tidak disediakan oleh Myanmar, tetapi oleh negara lain, dengan secara samar merujuk ke Thailand.
Tekanan internasional untuk membubarkan pusat-pusat tersebut semakin meningkat setelah aktor China Wang Xing diculik setelah tiba di Thailand bulan lalu. Dia kemudian dibebaskan oleh polisi Thailand yang menemukannya di Myanmar.
Bagi Thailand, perkembangan pusat-pusat ini telah berdampak pada sektor pariwisata yang vital dan negara tersebut berupaya menghilangkan kekhawatiran akan keselamatan pengunjung dari China, yang merupakan pasar sumber utama.
Otoritas Listrik Provinsi Thailand mengatakan pihaknya telah mengurangi pasokan listrik sebesar total 20,37 megawatt ke lima wilayah di sepanjang perbatasan mulai pukul 09.00 pagi pada Rabu. Pengurangan pasokan listrik itu akan menyebabkan hilangnya pendapatan sebesar 600 juta baht (setara Rp 291 miliar) per tahun.
Otoritas listrik Thailand menambahkan bahwa lokasi yang terdampak pemadaman di Myanmar termasuk Tachileik, Myawaddy dan Phaya Thonsu, yang semuanya terletak di sepanjang perbatasan dengan Thailand.
Seorang penduduk Phaya Thonsu, di seberang Provinsi Kanchanaburi di Thailand, mengatakan banyak penduduk setempat menghadapi pemadaman listrik sejak Rabu pagi, sedangkan bisnis-bisnis milik para pebisnis China, termasuk pusat-pusat penipuan, terus beroperasi dengan menggunakan genset.
“Sejak dua hari terakhir, kami telah melihat genset-genset besar berdatangan ke kota. Saat ini, genset-genset tersebut masih beroperasi dan bisnis mereka termasuk pusat penipuan masih beroperasi,” katanya kepada Reuters, meminta untuk tidak disebutkan namanya karena sensitifnya masalah ini.
“Bisnis milik penduduk setempat telah berhenti dan masyarakat kota berada menghadapi kesulitan.” [ft/es]