Pihak berwenang di Australia mengatakan sebuah kapal angkatan laut telah mendeteksi sinyal-sinyal baru yang "konsisten" dengan kotak hitam perekam data dari pesawat Malaysia Airlines yang hilang.
Kepala tim pencarian Angus Houston mengatakan pada wartawan Senin (7/4) di Perth bahwa perkembangan dalam 24 jam terakhir tersebut merupakan "petunjuk paling menjanjikan" sejauh ini dalam pencarian jet Boeing 777 di Samudera Hindia lepas pantai Australia.
Ia menekankan bahwa perlu pengukuhan lebih jauh, yang bisa memakan waktu berhari-hari, namun ia menggambarkan informasi yang didapat oleh detektor kapal angkatan laut AS itu "sangat membesarkan hati."
Houston mengatakan detektor yang dibawa oleh kapal Australia Ocean Shield itu memiliki kontak selama 2 jam dan 20 menit, diikuti oleh kontak lain selama 13 menit. Ia mengatakan hal ini akan "konsisten dengan transmisi dari perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit."
Jika posisi umum sinyal-sinyal terakhir itu dikukuhkan, ujarnya, kendaraan otomatis bawah laut dapat dikirim untuk menyelidikinya.
Pada Minggu, para pejabat mengatakan tiga suara yang khas cepat berlalu terdengar dari dalam Samudera Hindia.
Suara-suara itu mengikuti suara yang didengar kapal China pada Jumat dan Sabtu dari tempat berbeda di daerah pencarian.
Pesawat tersebut hilang dini hari 8 Maret dengan 239 orang di dalamnya dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing.
Pesawat menghilang tanpa panggilan darurat, dan pihak berwenang belum menghapus kemungkinan apapun, termasuk pembajakan, sabotase atau kerusakan mekanis.
Kepala tim pencarian Angus Houston mengatakan pada wartawan Senin (7/4) di Perth bahwa perkembangan dalam 24 jam terakhir tersebut merupakan "petunjuk paling menjanjikan" sejauh ini dalam pencarian jet Boeing 777 di Samudera Hindia lepas pantai Australia.
Ia menekankan bahwa perlu pengukuhan lebih jauh, yang bisa memakan waktu berhari-hari, namun ia menggambarkan informasi yang didapat oleh detektor kapal angkatan laut AS itu "sangat membesarkan hati."
Houston mengatakan detektor yang dibawa oleh kapal Australia Ocean Shield itu memiliki kontak selama 2 jam dan 20 menit, diikuti oleh kontak lain selama 13 menit. Ia mengatakan hal ini akan "konsisten dengan transmisi dari perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit."
Jika posisi umum sinyal-sinyal terakhir itu dikukuhkan, ujarnya, kendaraan otomatis bawah laut dapat dikirim untuk menyelidikinya.
Pada Minggu, para pejabat mengatakan tiga suara yang khas cepat berlalu terdengar dari dalam Samudera Hindia.
Suara-suara itu mengikuti suara yang didengar kapal China pada Jumat dan Sabtu dari tempat berbeda di daerah pencarian.
Pesawat tersebut hilang dini hari 8 Maret dengan 239 orang di dalamnya dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing.
Pesawat menghilang tanpa panggilan darurat, dan pihak berwenang belum menghapus kemungkinan apapun, termasuk pembajakan, sabotase atau kerusakan mekanis.
