Tim pencari pesawat Malaysia Airlines yang telah diperluas dan kini melibatkan kapal dan pesawat dari beberapa negara, Jumat (4/4) mengamati suatu daerah terpencil di bagian selatan Samudera India, guna mencari puing-puing pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang sejak tanggal 8 Maret lalu.
Pusat Koordinasi Badan Gabungan Australia yang memimpin operasi pencarian itu mengatakan ada 10 pesawat militer, empat pesawat jet sipil dan sembilan kapal yang ikut serta dalam upaya multinasional tersebut hari Jumat (4/4).
Meski sudah hampir empat minggu sejak hilang, belum ada satu jejak pesawat pun ditemukan. Para pejabat terus berusaha memperkecil willayah pencarian, yang saat ini sangat luas yaitu sekitar 217 kilometer per segi.
Pihak berwenang sedang berusaha keras mengetahui tempat jatuhnya pesawat itu sebelum baterai alat perekam data penerbangan habis dan menghalangi alat itu memancarkan signyal radio. Baterai alat perekam data penerbangan itu biasanya bertahan sekitar 30 hari.
Sebuah kapal Australia hari Kamis mendeteksi apa yang sebelumnya dinilai sebagai kemungkinan signyal yang disebut kotak hitam pesawat. Tetapi kemudian ternyata bukan dan diperkirakan signyal itu merupakan suara hewan laut atau gangguan suara kapal yang bising.
Tim pencari internasional mengatakan pihaknya masih bertekad menemukan puing-puing pesawat itu, tetapi beberapa pejabat baru-baru ini mengindikasikan bahwa misteri hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 itu mungkin tidak pernah benar-benar bisa diungkapkan.
Pesawat jenis Boeing 777 itu hilang tanpa panggilan darurat apapun pada tanggal 8 Maret, sewaktu terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Para pejabat menolak mengesampingkan kemungkinan apapun, termasuk pembajakan, sabotase atau kerusakan mekanis.
Pejabat-pejabat Malaysia menyatakan seluruh penumpang yang berjumlah 239 orang tidak memiliki rekam jejak yang mencurigakan tetapi akan tetap menyelidiki pilot dan awak pesawat.
Pusat Koordinasi Badan Gabungan Australia yang memimpin operasi pencarian itu mengatakan ada 10 pesawat militer, empat pesawat jet sipil dan sembilan kapal yang ikut serta dalam upaya multinasional tersebut hari Jumat (4/4).
Meski sudah hampir empat minggu sejak hilang, belum ada satu jejak pesawat pun ditemukan. Para pejabat terus berusaha memperkecil willayah pencarian, yang saat ini sangat luas yaitu sekitar 217 kilometer per segi.
Pihak berwenang sedang berusaha keras mengetahui tempat jatuhnya pesawat itu sebelum baterai alat perekam data penerbangan habis dan menghalangi alat itu memancarkan signyal radio. Baterai alat perekam data penerbangan itu biasanya bertahan sekitar 30 hari.
Sebuah kapal Australia hari Kamis mendeteksi apa yang sebelumnya dinilai sebagai kemungkinan signyal yang disebut kotak hitam pesawat. Tetapi kemudian ternyata bukan dan diperkirakan signyal itu merupakan suara hewan laut atau gangguan suara kapal yang bising.
Tim pencari internasional mengatakan pihaknya masih bertekad menemukan puing-puing pesawat itu, tetapi beberapa pejabat baru-baru ini mengindikasikan bahwa misteri hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 itu mungkin tidak pernah benar-benar bisa diungkapkan.
Pesawat jenis Boeing 777 itu hilang tanpa panggilan darurat apapun pada tanggal 8 Maret, sewaktu terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Para pejabat menolak mengesampingkan kemungkinan apapun, termasuk pembajakan, sabotase atau kerusakan mekanis.
Pejabat-pejabat Malaysia menyatakan seluruh penumpang yang berjumlah 239 orang tidak memiliki rekam jejak yang mencurigakan tetapi akan tetap menyelidiki pilot dan awak pesawat.