Tiga bom meledak Sabtu pagi (24/2) di Sittwe, ibukota negara bagian yang rusuh, Rakhine, di Myanmar, kata pihak berwenang.
Satu dari ledakan itu mencederai seorang polisi, tetapi tidak ada korban lain dilaporkan. Pihak berwenang sedang mengusutnya untuk menentukan siapa yang mendalangi pemboman tersebut, kata polisi.
Ketiga ledakan dan tiga bom lain yang tidak meledak menyasar kantor-kantor pemerintah dan tempat-tempat lain direbut di Sittwe.
Ledakan tersebut terjadi tiga hari setelah ledakan bom menewaskan dua orang karyawan bank dan melukai kira-kira 24 lainnya di kota Lashio, bagian timur laut Myanmar, di mana beberapa kelompok pemberontak etnik sedang memerangi militer Myanmar.
Baca juga: Parlemen Myanmar Setujui Pembangunan Pagar di Perbatasan dengan Bangladesh
Bulan lalu, sedikitnya tujuh orang Buddhis Rakhine tewas dan 12 luka-luka ketika polisi setempat menembaki pemrotes di kota kuno Mrauk-U.
Intervensi militer besar-besaran di negara bagian Rakhine yang dilanda kekerasan terhadap pemberontak Muslim Rohingya sejak Augustus tahun lalu memaksa kira-kira 700 ribu orang Rohingya mengungsi ke negara tetangga Bangladesh.
Baca juga: PBB: Myanmar Gagal Ciptakan Kondisi Aman bagi Kembalinya Pengungsi Rohingya
Myanmar telah mengatakan bahwa pasukan pemerintah telah mengambil tindakan yang wajar terhadap apa yang disebutnya “teroris.” [gp]
