Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengancam akan memecat para ahli cuaca senior karena menentang perkiraan salah Presiden Donald Trump mengenai badai Dorian yang melanda Alabama, demikian harian New York Times melaporkan, Senin (9/9).
Meskipun peta prakiraan awal oleh Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) menunjukkan ada sedikit peluang Dorian akan menghantam seluruh daerah Alabama, prakiraan yang telah direvisi mengatakan negara bagian itu tidak akan terimbas badai.
Namun Trump mengirimkan serangkaian tweet yang bersikeras bahwa Alabama akan dilanda badai "lebih keras daripada perkiraan."
Cuitan dari Layanan Cuaca Nasional segera menyusul tweet Trump, dengan mengatakan, "Tidak ada dampak Badai Dorian yang akan dirasakan di Alabama."
Tapi Trump terus bersikeras ia benar dengan menunjukkan peta NOAA yang sekarang terkenal karena diubah dengan pena Sharpie untuk menyertakan Alabama dalam jalur perkiraan. Memalsukan ramalan cuaca resmi dan menyebarkannya kepada publik adalah kejahatan federal.
Menurut Times, Ross menelepon penjabat NOAA Neil Jacobs dari Yunani, memerintahkannya untuk berhenti menentang Trump dan memperbaiki nama baik presiden.
Ketika Jacobs berkeberatan, Ross mengatakan orang yang diangkat secara politis di NOAA akan dipecat.
Ancaman itu diikuti oleh siaran pers NOAA yang ditandatangani Jumat (6/9) lalu mengecam kantor Layanan Cuaca Nasional Birmingham, Alabama, karena bertentangan dengan Trump. Siaran pers itu juga menolak perkiraan bahwa Alabama akan aman.
Menurut New York Times, seorang pejabat pemerintah yang tidak disebutkan namanya mengatakan para peramal cuaca Alabama hanya ingin mempermalukan presiden dan tidak memperdulikan keselamatan rakyat negara tersebut. Pejabat itu tidak memberikan bukti untuk mendukung kesimpulannya.
Seorang juru bicara Departemen Perdagangan menyebut laporan Times "palsu" dan dalam sebuah pernyataan mengatakan "Menteri Perdagangan Ross tidak mengancam akan memecat staf NOAA manapun terkait perkiraan dan pernyataan publik mengenai Badai Dorian." [my/ft]
