Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ratusan ribu orang telah diperdagangkan oleh geng-geng kriminal dan dipaksa bekerja di pusat-pusat penipuan dan operasi online ilegal di seluruh Asia Tenggara, termasuk di sepanjang perbatasan Thailand dan Myanmar. Sebuah laporan PBB pada tahun 2023 memperkirakan bahwa operasi yang berkembang pesat ini menghasilkan miliaran dolar setiap tahunnya.
“Kami harus mengambil tindakan untuk segera memutus aliran listrik,” kata Wakil Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai kepada wartawan, dan menambahkan bahwa pihak berwenang akan menginstruksikan Otoritas Listrik Provinsi yang memasok listrik ke daerah-daerah tersebut untuk memutusnya. Kompleks-kompleks penipuan ini kembali menjadi sorotan setelah aktor asal China, Wang Xing, diculik setibanya di Thailand bulan lalu. Dia kemudian dibebaskan oleh polisi Thailand yang menemukannya di Myanmar.
Thailand telah mengkhawatirkan dampaknya terhadap sektor pariwisatanya yang penting dan telah berusaha untuk meredakan kekhawatiran keamanan pengunjung dari China, yang merupakan pasar wisatawan utama.
Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra mengatakan Selasa akan mengadakan pembicaraan dengan Dewan Keamanan Nasional mengenai berbagai langkah untuk mengatasi masalah penipuan ini, termasuk menghentikan pasokan listrik. “Apa yang terjadi telah berdampak sangat besar bagi banyak orang dan citra negara Thailand ,” katanya.
Ketika ditanya kapan listrik akan diputus, dia mengatakan, “Hari ini, jika kita berbicara dan sudah jelas, maka kita bisa melakukannya hari ini.”
Kepala dewan keamanan pada hari Senin mengatakan bahwa bukti menunjukkan adanya sindikat kejahatan transnasional yang beroperasi di Tachileik, Myawaddy, dan Payathonzu di Myanmar - mengungkapkan daerah-daerah yang mungkin menjadi target pemadaman listrik.
Harian Global New Light of Myanmar yang dikelola pemerintah Myanmar, dalam sebuah artikel langka mengenai pusat-pusat penipuan bulan lalu, mengatakan bahwa kebutuhan dasar, termasuk listrik dan internet, tidak disediakan oleh Myanmar tetapi oleh negara lain, dalam sebuah rujukan terselubung ke Thailand.
Harian itu mengatakan “organisasi-organisasi asing” berinvestasi dalam infrastruktur tersebut. Pemerintah militer Myanmar telah memulangkan lebih dari 55.000 orang asing, sebagian besar dari China, yang dipaksa bekerja di pusat-pusat penipuan ke negara asalnya, kata surat kabar itu. [my/ab]
Forum