Tautan-tautan Akses

11 Tewas Akibat Bentrokan Demonstran dan Pasukan di Myanmar


Pengunjuk rasa anti-kudeta memegang foto orang-orang yang tewas dalam protes terhadap militer menawarkan doa untuk mereka, di Yangon, Myanmar, Senin, 5 April 2021. (Foto: AP)
Pengunjuk rasa anti-kudeta memegang foto orang-orang yang tewas dalam protes terhadap militer menawarkan doa untuk mereka, di Yangon, Myanmar, Senin, 5 April 2021. (Foto: AP)

Para demonstran antikudeta di Myanmar melakukan perlawanan dengan senapan berburu dan bom api saat menghadapi tindakan keras pasukan keamanan di sebuah kota di Barat Laut negara itu. Media-media setempat melaporkan, Kamis (8/4), setidaknya 11 pengunjuk rasa tewas.

Awalnya, enam truk pasukan dikerahkan untuk mengendalikan para pengunjuk rasa di kota Taze, menurut Myanmar Now dan Irrawaddy. Saat para pengunjuk rasa melawan dengan senjata, pisau, dan bom api, lima truk lagi pasukan bala bantuan didatangkan.

Pertempuran berlanjut hingga Kamis (8/4) pagi dan setidaknya 11 pengunjuk rasa tewas dan sekitar 20 lainnya luka-luka, kata kedua media itu. Tidak ada kabar tentang jatuhnya korban di pihak pasukan keamanan.

Menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), jumlah korban baru ini menjadikan jumlah warga sipil yang terbunuh oleh pasukan keamanan lebih dari 600 sejak junta merebut kekuasaan dari pemerintah terpilih pada 1 Februari,

Taze terletak dekat kota Kale, di mana sedikitnya 11 orang tewas akibat bentrokan serupa, Rabu, (7/4) menurut media berita setempat dan sejumlah saksi mata. Pasukan keamanan menembakkan peluru tajam, granat, dan senapan mesin kepada para pengunjuk rasa yang menuntut pemulihan pemerintahan Aung San Suu Kyi, kata AAPP.

Juru bicara junta tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar. Pemerintah, Kamis, menangkap Paing Takhon, seorang model dan aktor yang menentang kudeta, kata saudara perempuannya kepada Reuters.

Junta militer mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap ratusan orang. Puluhan pesohor sosial media – seperti artis, pelawak, dan musisi – termasuk di antara mereka.

Takhon, 24 tahun, model dan aktor terkenal di Myanmar dan Thailand, adalah salah satu pesohor terbaru yang ditahan. Ia mengecam pengambilalihan kekuasaan oleh militer dan berjanji akan mendukung Suu Kyi.

Adiknya, Thi Thi Lwin, mengatakan kepada Reuters, militer menahan saudara laki-lakinya itu pada pukul 4.30 pagi di rumah orang tua mereka di Yangon, di mana ia tinggal selama beberapa hari karena menderita malaria dan gangguan jantung. Pasukan keamanan datang dengan delapan truk militer dan sekitar 50 tentara. Tidak jelas ke mana militer membawanya.

Media-media melaporkan, komedian paling terkenal di Myanmar, Zarganar, juga ditangkap pada hari Selasa.

Di Yangon, kota terbesar di negara itu, para aktivis menempatkan sepatu-sepatu berisi bunga untuk memperingati kematian para pengunjuk rasa. AAPP mengatakan 2.847 orang saat ini berada dalam penahanan. [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG