Mesin pemindai MRI atau magnetic resonance imaging sudah banyak digunakan sejak tahun 1980an, tetapi hanya bisa menampilkan gambar-gambar statis. Tahun ini, tim periset di Universitas California Davis telah mengembangkan cara baru untuk mengambil gambar bagian-bagian tubuh yang bergerak.
Dokter bedah tulang Robert Szabo sudah mulai menggunakan alat pemindai itu, yang disebut “Active MRI.”
“Kita bisa melihat mengapa orang mengalami pergelangan tangan yang tidak stabil, mengapa orang mengalami rasa sakit karena permukaan sendi di satu bagian pergelangan tangannya aus. Kita bisa mengetahui apa yang bisa dilakukan untuk menggantinya, membuat produk yang lebih baik atau bahkan memperbaiki jaringan lunak untuk memperbaiki kehidupan seorang pasien,” ujarnya.
Cedera parah tulang belakang biasanya mengakibatkan kelumpuhan bagian bawah tubuh serta kandung kemih, usus besar dan fungsi seksual.
Tim ilmuwan di Universitas Louisville, Kentucky, menggunakan peralatan listrik yang dipasang dalam tubuh sehingga pasien bisa mengendalikan paling tidak sebagian fungsi-fungsi tubuh tadi.
Dokter Roderic Pettigrew dari Institut Kesehatan Nasional mengatakan cedera tulang punggung mungkin tidak lagi akan otomatis menyebabkan kelumpuhan seumur hidup.
Terobosan lain tahun 2014 adalah hasil kerja para periset di Universitas Teknologi Chalmers di Gothenburg, Swedia. Mereka melanjutkan upaya pengembangan implan otak agar bagian-bagian tubuh prostetik atau palsu bisa bergerak atau merasakan sensasi seperti bagian tubuh asli.
Sementara itu Medtronic Corporation di Amerika menggunakan stimulasi listrik pada otak untuk meringankan gejala-gejala penyakit Parkinson.
David Dewsnap, seorang pasien, mengatakan ia tidak bisa berjalan jarak pendek sekalipun, sebelum dipasangi implan tersebut.
Katanya, “implan itu memberi saya kehidupan lagi. Teknik itu sangat bermanfaat bagi saya. Sebelumnya, bagian kiri tubuh saya tidak bisa digunakan.”
Tahun 2014, para ilmuwan juga melangkah lebih maju dalam riset sel induk yang suatu saat nanti mungkin bisa memperbarui jaringan tubuh yang rusak.
Tim periset pada Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh mengatakan beberapa pasien mereka yang cedera parah mendapat jaringan otot baru dengan bantuan sel-sel induk yang ditanam di matriks atau jaringan sel tubuh yang dibuat dari kandung kemih babi.
Printer tiga dimensi juga terbukti bermanfaat tahun ini dalam bidang medis. Tim dokter Tiongkok berhasil mencetak sebuah pengganti ruas tulang punggung bagi seorang remaja yang cedera parah.
Dokter Liu Zhingjun, kepala tim bedah tulang di Universitas Beijing yang memimpin operasi tersebut, mengatakan printer tiga dimensi adalah kemajuan besar untuk membuat implan tiruan.
“Kita bisa menggunakan tes-tes seperti CT scan, lalu mengubah datanya menjadi data printer tiga dimensi untuk menghasilkan implan tiruan dengan struktur yang persis sama dengan struktur tulang seorang pasien,” kata Liu.
Dengan berbagai perkembangan yang bagus itu dalam teknologi kesehatan, tahun 2015 mungkin akan membawa lebih banyak terobosan baru dalam bidang yang penting ini.